Berita Bima

DPRD NTB Desak Pemda Segera Perbaik Jaringan Irigasi di Wera dan Ambalawi yang Terdampak Banjir

Banjir bandang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2025

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
PENANGANAN BENCANA - Penampakan dampak banjir di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Februari 2025 yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan kerugian materi yang cukup besar.  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Banjir di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima Februari 2025 lalu menyisakan kerusakan jaringan irigasi pertanian masyarakat. 

Sedikitnya 300 hektare lahan pertanian gagal panen.

"Bahkan banyak masyarakat gagal panen karena dihantam banjir," ungkap Anggota DPRD NTB Muhammad Aminurlah Selasa (8/4/2025) saat ditemui di Kota Bima.

Bang Maman, sapaan politisi PAN NTB itu menegaskan, asta cita digaungkan Presiden Prabowo harus diinternalisasi pemerintah daerah dengan terlebih dahulu memperbaiki jaringan irigasi pertanian.

"Bagaimana mungkin tercipta ketahanan pangan jika jaringan irigasi pertanian tidak diperbaiki, dam dan bendungan tidak dibangun dengan baik. Oleh karena itu saya mendesak Bupati Bima dan Gubernur NTB untuk segera mengatensi persoalan perut ratusan kepala keluarga di Wera dan Ambalawi itu dengan memperhatikan pertanian mereka," tegasnya.

Baca juga: Banjir Terjang Dua Kecamatan di Bima: Akses Jalan Terganggu, Ribuan Hektare Tambak Tergenang Lumpur

Sejauh ini dia melihat minimnya rekonstruksi pascabencana banjir di Wera dan Ambali. 

"Saya melihat bupati dan gubernur belum ada eksen khususnya kerugian pertanian akibat banjir itu," tegasnya.

Dia mendesak perbaikan disegerakan karena berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat.

Banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2025, telah menimbulkan dampak yang sangat signifikan.

Antara lain korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan kerugian materi yang cukup besar. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved