Berita Kota Bima

Kasus DBD di Kota Bima Meningkat, 92 Orang  Terjangkit dan Satu Meninggal

Dari Januari hingga Maret 2025, kasus DBD di Kota Bima mencapai 92 orang dengan satu kasus kematian

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Idham Khalid
pixabay/mikadago
Ilustrasi digigit nyamuk DBD - 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Dinas Kesehatan Kota Bima mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah kota.

Mulai dari Januari hingga Maret 2025, kasus DBD di Kota Bima mencapai 92 orang dengan satu kasus kematian.

“DBD dapat menyebabkan kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Data tahun 2025, ada 92 kasus, dengan kematian 1 orang. Angka ini meningkat dibanding tahun 2024 lalu sebanyak 30 kasus," kata Kepala Bidang P3PL Fitriani MahfudSabtu (15/3/2025).

Ia menjelaskan, DBD merupakan penyakit Infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ia mengingatkan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati. Mari kita mulai dari pencegahan penyakit DBD.

Ia menyaranlan, sebelum melakukan pencegahan, ada baiknya mengenali dulu sifat dan ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti, meliputi, nyamuk Aedes Aegypti biasanya menggigit jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi dan menjelang sore hari jam 16.00 sampai 18.00 sore.

Di dalam rumah, sambungnya, nyamuk Aedes Aegypti akan meletakkan telurnya pada dinding penampungan air bersih (bak air, penampungan air minum, dispenser, air di belakang kulkas, tempat minum burung, vas bunga). Selain itu, daoat juga berkembang biak diluar rumah pada benda-benda yang bisa menampung air (ban bekas, gelas dan botol bekas air mminum) dan lainnya.

"Untuk mencegah demam DBD, fokus pada pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan prinsip 3M plus," ujarnya.

Baca juga: Kasus DBD di Lombok Timur Naik Dua Kali Lipat

Pertama, Menguras, bersihkan bak mandi, ember dan tempat penampungan air secara rutin (minimal seminggu sekali), kedua, Menutup, tutup rapat penampungan air drum, ember dan botol bekas, dan ketiga, Mengubur, kuburlah barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Kemudian menabur bubuk pembasmi jentik (bubuk Abate) di tempat penampungan air, tidur menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, tidak menggantung pakaian kotor di dalam kamar yang dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk.

"Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD (demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot) segera konsultasikan ke dokter atau periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (Rumah Sakit, klinik, Puskesmas dan dokter praktek mandiri)," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved