Bima

Pertamina Tanggapi Keluhan Warga Soal Bau Gas dari Pembongkaran LPG di Wadumbolo Bima

Pertamina memberikan penjelasan terkait aktivitas pembongkaran LPG dari kapal tanker di Wadumbolo, Kota Bima, yang menyebabkan bau gas.

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK/ ANDI HUJAIDIN
PEMBONGKARAN LPG -Tampak depan PT Pertamina Integrated Terminal Bima. Pertamina memberikan penjelasan terkait dengan adanya aktivitas Pembongkaran LPG dari kapal tengker di Wadumbolo Kota Bima yang menyebabkan bau gas. Humas Pertamina Wilayah Jatimbalinus Silvani Maiyestuhariani mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan mitigasi soal adanya bau gas saat aktivitas berlangsung. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pertamina memberikan penjelasan terkait aktivitas pembongkaran LPG dari kapal tanker di Wadumbolo, Kota Bima, yang menyebabkan bau gas.

Humas Pertamina Wilayah Jatimbalinus, Silvani Maiyestuhariani, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan mitigasi terkait bau gas yang muncul selama aktivitas tersebut.

"Sehubungan dengan adanya keluhan warga terkait bau gas LPG yang berasal dari merkaptan, Integrated Terminal Bima mengambil inisiatif untuk membangun shelter odorizer merkaptan serta memesan scrubber merkaptan. Langkah ini bertujuan untuk melokalisasi bau merkaptan yang muncul selama kegiatan pembongkaran kapal LPG, sehingga dapat meminimalkan dampak terhadap lingkungan sekitar," jelasnya kepada Tribunlombok pada Rabu (26/2/2025).

Lebih lanjut, Vani mengatakan bahwa pembangunan shelter odorizer merkaptan telah dimulai pada 3 Desember 2024, dan hingga saat ini telah mencapai 93 persen.

"Estimasi penyelesaian diperkirakan dalam 2 hingga 4 minggu ke depan, tergantung pada kondisi lapangan dan faktor teknis lainnya," jelasnya.

Kemudian, ia menambahkan bahwa selama pekerjaan berlangsung, apabila terdapat kegiatan penerimaan kapal, tim Integrated Terminal Bima secara proaktif melakukan inisiatif dengan pembuatan dan pengaktifan water wall portable di sekitar area merkaptan.

"Langkah ini bertujuan untuk melokalisasi serta mengurangi intensitas bau merkaptan yang dapat tercium selama proses pembongkaran LPG berlangsung," ungkapnya.

"Selanjutnya, Integrated Terminal Bima berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keselamatan dan lingkungan kerja dengan menerapkan standar operasional yang lebih baik, demi mendukung keberlanjutan operasional dan menjaga kenyamanan masyarakat sekitar," tandasnya.

Sebelumnya, dalam pantauan Tribunlombok, sekelompok warga di Wadumbolo, Kota Bima, mendatangi pihak Pertamina terkait dengan adanya bau gas yang mengarah ke pemukiman mereka.

Mereka meminta agar dicarikan solusinya supaya aktivitas pembongkaran LPG tidak lagi menyebabkan bau gas.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved