MotoGP

Penyebab Kecelakaan Jorge Martin di Tes Sepang Masih Misteri, Aprila dan Michelin Berbeda Pendapat

Setelah kecelakaan Jorge Martin di Tes Sepang, muncul perbedaan pendapat antara Aprilia dan Michelin sebagai pemasok ban MotoGP

Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/WAHYU WIDYANTORO
TES MOTOGP SEPANG: Jorge Martin saat rebut Pole Position di MotoGP Mandalika 2024. Saat ini ia dikabarkan jatuh sebanyak dua kali di tes pramusim MotoGP yang berlangsung di Sepang, Malaysia dan saat ini akan menjalani operasi Spanyol. 

TRIBUNLOMBOK.COM  - Jorge Martin, juara bertahan MotoGP, mengalami kecelakaan serius saat tes pramusim di Sepang, Malaysia, yang mengakibatkan cedera pada tangan dan kakinya.

Insiden ini tidak hanya memengaruhi persiapannya untuk musim balap mendatang, tetapi juga memicu perdebatan antara tim Aprilia dan pemasok ban Michelin mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Pada hari pertama tes pramusim di Sirkuit Sepang, Jorge Martin mengalami dua kali kecelakaan. Kecelakaan kedua, yang terjadi di Tikungan 2, merupakan highside yang parah, menyebabkan Martin terlempar dari motornya dan menderita patah tulang pada tangan kanan dan kaki kirinya.

Setelah menjalani pemeriksaan medis di Malaysia, Martin kembali ke Spanyol untuk menjalani operasi.

Setelah kembali ke Spanyol, Martin menjalani operasi pada tangan kanannya yang dilakukan oleh Dr. Xavier Mir di Barcelona.

Operasi tersebut berhasil, dan saat ini fokus utama adalah pemulihan fungsional tangannya. Cedera pada kaki kirinya tidak memerlukan operasi dan akan dipantau dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: MGPA Resmi Rilis Harga Tiket MotoGP Mandalika 2025, Berikut Harga Lengkapnya

Setelah kecelakaan tersebut, muncul perbedaan pendapat antara Aprilia dan Michelin sebagai pemasok ban MotoGP mengenai penyebab insiden.

Piero Taramasso dari Michelin sebelumnya membantah spekulasi yang menyatakan bahwa suhu internal ban Martin 15 derajat lebih rendah dari optimal, yang dapat menyebabkan hilangnya traksi dan berujung pada kecelakaan.

“Pada awalnya, Massimo (Rivola) mengatakan suhu ban baik-baik saja, tetapi ini adalah suhu (permukaan) ban, yang sangat bervariasi, ergantung pada selip, putaran sepeda,” kata Taramasso mengutip Crash.

CEO Aprilia, Massimo Rivola, menegaskan bahwa data tim tidak mendukung pernyataan Taramasso dan menyerukan pertemuan dengan semua tim untuk membahas masalah keselamatan ini secara konstruktif.

“Terkait kecelakaan itu, saya ingin menegaskan bahwa data kami sama sekali tidak mengonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso,” kata Aprilia.

Aprilia saat ini tidak ingin memaksakan Martin untuk secepatnya kembalti ke lintasan, mengingat keselamatan adalah prioritas utama.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved