Siswa SMK Ditembak Polisi
6 Fakta Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang: Nasib Aipda RZ, Pra-Rekonstruksi Hingga CCTV Minimarket
Mulai dari nasib pelaku Aipda RZ hingga CCTV minimarket dekat TKP, berikut 6 fakta kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang yang tengah jadi sorotan.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang tengah menjadi sorotan di media sosial.
Polisi telah menggelar pra-rekonstruksi untuk menyelesaikan kasus yang menimpa Aipda RZ tersebut.
Selain itu, video CCTV minimarket dekat TKP juga disebut telah diamankan oleh aparat.
6 Fakta Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang: Nasib Aipda RZ, Pra-Rekonstruksi Hingga CCTV Minimarket
1. Mabes Polri Turun Tangan
Mabes Polri menurunkan tim untuk mengusut kasus polisi yang menembak pelajar SMK berinisial GRO (17) di Semarang, Jawa Tengah. Tim yang diturunkan dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektorat Umum (Itwasum) Polri.
"Untuk yang (kasus) Semarang, tim Propam dan Itwasum sedang turun ke Semarang untuk melaksanakan asistensi, monitoring dan evaluasi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Selasa (26/11/2024).
Sandi meminta semua pihak menunggu proses yang berjalan.
Diketahui, korban inisial GRO (17) adalah siswa SMKN 4 Semarang, juga anggota Paskibra di Kota Semarang.
Sedangkan dua korban lainnya, masih menjalani perawatan karena mengalami luka tembak di tangan dan dada.
2. Pra-Rekonstruksi Digelar
Polisi melakukan pra-rekontruksi kasus penembakan pelajar SMK Negeri 4 berinisial GRO. Dalam rekontruksi tersebut, polisi membawa empat tersangka masing-masing MPL (20), DP (15), AD (15), dan HRA (15).
Keempatnya dibawa ke tiga tempat rekontruksi. Ketiga lokasi meliputi Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan di Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat.
Jarak lokasi ini ke perumahan Paramount sekira 450 meter.
Baca juga: 12 Contoh Pidato Ketua KPPS Pilkada 2024: Sambutan Pembukaan, Soal Netralitas, Motivasi, Penutupan
Lokasi kedua, berada di depan toko bangunan di Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat. Adapun lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.
"Pra-rekontruksi ini dilakukan di 3 lokasi. Ada empat orang yang dihadirkan dari dua kelompok gangster Seroja dan Tanggul Pojok. Satu dewasa, tiga di bawah umur," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, Selasa (26/11/2024).
Menurut Artanto, lokasi pertama pra-rekontruksi menjadi tempat bertemunya dua gangster. Kemudian mereka saling kejar hingga mencapai lokasi kedua.
Aksi saling kejar-kejaran terus berlangsung sampai di lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran Raya.
"Penembakan dilakukan di depan Alfamart," katanya.
3. Nasib Aipda RZ
Polisi yang melakukan penembakan yaitu Aipda RZ, saat ini diperiksa oleh Paminal Propam Polda Jateng. "Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang," kata Kombes Artanto.
Ketika disinggung soal berapa kali Aipda RZ menembak, Artanto enggan mengungkapkan. "Nanti disampaikan, lagi diperiksa," bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, Aipda RZ sudah diperiksa soal urine dan darah oleh Labfor Polda Jateng.
"Negatif pengaruh narkoba dan alkohol," terangnya.
4. CCTV Minimarket
Karyawan minimarket di Jalan Candi Penataran Reza (21) mengatakan, tokonya didatangi oleh polisi sebanyak dua kali yakni pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 09.00 WIB dan Senin (25/11/2024) pukul 10.00 WIB.
Mereka mengambil rekaman video CCTV di depan dan atas toko.
"Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik," katanya.
Baca juga: Link Real Count Resmi KPU untuk Cek Hasil Pilkada Serentak 2024, Termasuk Pemilihan Gubernur NTB
Dalam rekaman itu, kata dia, hanya memperlihatkan seorang pria menaiki motor matik lalu turun di tengah jalan depan Alfamart.
Pria itu lalu menghalangi jalan dengan motornya dan membacok beberapa orang yang lewat dengan menggunakan celurit.
"Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat," paparnya.
Berkaitan dengan adanya polisi menembak ke seseorang, dia tidak mengetahuinya.
"Kalau rekaman (polisi tembak tersangka tawuran) saya tidak tahu, bukan otorisasi saya menjawab," bebernya.
5. Korban di Mata Teman-temannya
Teman sekolah GRO di SMKN 4 Semarang mengaku kaget adanya tudingan dari kepolisian bahwa korban anggota gangster sehingga ditembak oleh polisi.
GRO sebelumnya ditembak Aipda RZ anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang hingga tewas karena dituduh melakukan penyerangan kepada polisi di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.
Rasa tidak percaya pihak sekolah dan teman korban berangkat dari sifat keseharian korban dan prestasi yang telah diukir di sekolah. Teman korban, Arif (17) mengaku tak terima teman sekelasnya itu disebut kreak.
"Selama ini, GRO (korban) kalau main paling cuma ke kafe, angkringan, warkop, cuma nge-game saja," terangnya, Selasa (26/11/2024).
Secara pribadi, dia mengaku, korban dikenal sebagai sosok yang gemar bercanda. Korban juga tak pernah berbuat kenakalan.
"Kami terkejut serta kehilangan atas meninggalnya korban," paparnya.
Ahmad (17) teman korban menyebut, selama mengenal korban tidak pernah mengajak teman-temannya melakukan hal-hal negatif. Oleh karena itu, dia sangat terkejut ketika korban disebut meninggal di lokasi tawuran.
"Nggak ada omongan dia jadi kreak, saya juga kaget dengarnya," katanya.
Baca juga: 103 Promo Pilkada 2024: Diskon Makanan, Minuman hingga Tempat Wisata Khusus Rabu 27 November 2024
Sebagai teman, Nawaf tentu kehilangan. Terlebih, korban adalah sosok periang yang membuat suasana lebih ceria ketika berada di kelas. "Kami sedih banget soalnya anaknya itu baik, ceria banget, periang, suka mencairkan suasana di kelas," bebernya.
Nawaf juga menjadi teman satu tim bersama korban di Paskibra. Ia mengungkapkan, korban merupakan pribadi yang disiplin dan giat mengikuti latihan Paskibra.
"Nggak pernah bolos juga, nggak pernah absen kecuali kalau sakit," terangnya.
Diketahui, GRO merupakan siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang. Selain G, ada dua siswa SMKN 4 lainnya yang juga disebut berada di tempat tawuran tersebut, yakni S dan A.
Salah satu teman sekelas S, Zaskia (16) mengatakan, S informasinya kena luka di tangan.
"Katanya karena ada peluru masuk ke tangan, tapi nggak tahu apa yang terjadi, karena dia (S) nggak mau ngomong," terangnya.
Ia juga membantah temannya itu masuk dalam anggota gangster. Sebab, S dinilai sebagai anak rumahan yang pendiam dan cenderung melakukan hal-hal positif seperti pengajian.
"Tahunya dia suka pengajian, biasanya di Instagram suka ngaji, suka hadroh," kata Zaskia.
Dia pun sebenarnya tak terima sebagai temannya dia disebut kreak. "Namun, kita nggak bisa apa-apa, kurang tahu juga kejadiannya seperti apa, jadi kita nggak bisa menghakimi," tuturnya. Zaskia juga merasa ikut sedih ketika mendengar G selaku teman seangkatannya itu meninggal. Dia berharap, kasus yang menimpa teman-temannya itu bisa segera terungkap.
6. Keterangan Wakil Kepala Sekolah Korban
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini menuturkan, para siswanya yang kena luka tembak yakni GRO, A, dan S. Ketiganya merupakan anggota Paskibra SMKN 4 Semarang.
"Di sekolah mereka adalah anak-anaknya baik, secara akademis tidak pernah ada masalah," paparnya saat ditemui wartawan di SMKN 4 Semarang, Mugassari, Semarang Selatan.
Mereka pun pernah mengikuti lomba Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024. Bahkan, sukses menyabet juara 3 bersama timnya. "Juara lomba Porsimaptar Oktober 2024, lomba baris-berbaris," ungkapnya.
Dia bahkan memastikan para korban tak ada yang tergabung dalam anggota gangster atau kreak. Ketiganya disebut rajin dan giat mengikuti latihan tim Paskibraka yang padat. "Para korban dianggap sebagai kreak ya saya kaget," tuturnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, kata dia, akibat insiden yang terjadi Minggu dini hari itu, GRO telah dimakamkan, sementara A telah kembali praktik industri, dan S sempat dirawat di rumah sakit.
A alami luka di dada, pihak sekolah tidak memahami luka itu akibat terluka atau peluru menyerempet. "Sudah dijahit, kurang tahu dibawa ke RS mana," ungkapnya.
Adapun S kena pelurunya di tangan. "Infonya dari keluarga sudah pulang dari RS Tugu, tapi keluarga masih nggak berkenan untuk didatangi," bebernya.
Hal senada dikatakan wali kelas G, Syaifudin. Selama menjadi wali kelas 11 teknik mesin SMKN 4 Semarang, korban diketahui merupakan sosok yang taat dan tak pernah melakukan pelanggaran.
"Mas GRO orangnya baik, ikut Paskibraka dari kelas 10 sampai kelas 11. Selama ini dia juga nggak ada tanda-tanda melakukan pelanggaran di sekolah," ucapnya. (iwn/wid)
Sumber: TribunJateng
| Kabag Ops Santai Merokok saat Pemeriksaan Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan |
|
|---|
| Penyebab Kabag Ops Polres Solok Selatan Nekat Tembak Kasat Reskrim Sampai Tewas |
|
|---|
| Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasat Reskrim Tewas Usai Menangkap Pelaku Galian C |
|
|---|
| KKB Papua Berulah di Malam HUT ke-78 RI: Tembak 3 Warga Lalu Bakar Truk |
|
|---|
| Detik-detik Tentara Rusia Tembak Kelompok Sabotase Ukraina Pakai Drone |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Polisi-tembak-siswa-SMKN-4-Semarang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.