Kualifikasi Piala Dunia 2026

Siapa Behram Abduweli? Ini Profil Penyerang China yang Bobol Gawang Timnas Indonesia, Pemuda Uyghur

Behram adalah pemain asli China dari Etnis Uyghur, kelompok suku di China yang mayoritas beragama Islam

Tangkap layar Official AFC
Behram Abduweli (kanan) dan pemain China dalam laga melawan Timnas Indonesia, Selasa (15/10/2024). Behram adalah pemain asli China dari Etnis Uyghur, kelompok suku di China yang mayoritas beragama Islam. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup berkesudahan dengan kemenangan China atas Timnas Indonesia 2-1.

Gol China dicetak Behram Abduweli di menit 22 dan Zhang Yuning di menit 44 dalam pertandingan di Qingdao Stadium, Selasa (15/10/2024). 

Lalu siapa Behram Abduweli

Tampang Behram tak seperti pemain China lainnya, yakni berpostur jangkung dengan wajah mirip keturunan Eropa. 

Rupanya, Behram adalah pemain asli China dari Etnis Uyghur, kelompok suku di China yang mayoritas beragama Islam. 

Mengutip Transfermarkt, Behram sudah mengantongi enam laga bersama Timnas China sejak debut 6 Juni 2024 dengan koleksi 2 gol. 

Pemain dengan tinggi 1,83 meter ini berposisi sebagai penyerang dan bermain untuk klub Shenzhen Peng City yang berkompetisi di Chinese Super League.

Biodata Behram Abduweli

Nama di negara asal: 拜合拉木·阿卜杜外力
Tanggal lahir / Umur: 8 Mar 2003 (21)
Tinggi: 1,83 m
Kewarganegaraan: Tiongkok
Posisi: Penyerang - Depan-Tengah
Kaki dominan: kanan
Klub Saat Ini:
Shenzhen Peng City
Bergabung: 26 Feb 2024
Kontrak berakhir: 31 Des 2027

Dikutip dari TribunJabar.id yang melansir Xinhua News, Behram berasal dari Yining, sebuah kota di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, Tiongkok Barat Laut. 

Kehadirannya mencerminkan tumbuhnya talenta sepak bola dari wilayah Xinjiang, yang sebelumnya jarang terwakili di level olahraga nasional.

Kecintaannya terhadap sepak bola berkembang bersama kakak laki-lakinya, Kamiran, di kampung halamannya.

Behram dan Kamiran dibesarkan oleh kakeknya dan mengalami kesulitan ekonomi. 

Mereka bahkan harus berjualan di jalanan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Namun, sepak bola menjadi pelarian mereka dari kerasnya kehidupan.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved