Kabar Artis

Profil Lengkap Anggota DPR 2024-2029 Dede Yusuf: Harta Kekayaan, Karier Politik, Riwayat Pendidikan

Dede Yusuf merupakan salah satu artis yang telah dilantis sebagai anggota DPR periode 2024 - 2029, berikut harta kekayaan hingga riwayat pendidikannya

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Dokumentasi pribadi Tribunnews
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. Dede Yusuf merupakan salah satu artis yang telah dilantis sebagai anggota DPR periode 2024 - 2029, berikut harta kekayaan hingga riwayat pendidikannya 

TRIBUNLOMBOK.COM - Dede Yusuf merupakan salah satu artis yang dilantis sebagai anggota DPR periosde 2024 - 2029.

Artis yang merupakan kader partai Demokrat ini memperoleh suara 210.179 suara.

Berikut profil lengkap Dede Yusuf mulai dari harta kekayaan, karier di dunia politik hingga riwayat pendidikan.

Profil Lengkap Anggota DPR 2024-2029 Dede Yusuf: Harta Kekayaan, Karier Politik, Riwayat Pendidikan

Harta Kekayaan Dede Yusuf

Aktor laga sekaligus kader Demokrat, Dede Yusuf memiliki kekayaan senilai Rp 20,9 miliar.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu diketahui hanya memiliki satu bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 9,5 miliar.

Namun Dede Yusuf memiliki 4 unit mobil bernilai Rp 3,450 miliar.

Dede Yusuf juga memunyai harta bergerak lainnya Rp 373 juta serta kas dan setara kas Rp 9,2 miliar.

Meski demikian, Dede Yusuf memiliki utang senilai Rp 1,65 miliar.

Berikut rincian harta kekayaan Dede Yusuf:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 8.202.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 510 m2/600 m2 di KAB / KOTA KOTA
JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 8.202.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 4.219.000.000

1. MOBIL, TOYOTA VELLFIRE MINIBUS Tahun 2013, HASIL
SENDIRI Rp. 200.000.000

2. MOBIL, BMW X1 MOBIL PENUMPANG Tahun 2018, HASIL
SENDIRI Rp. 400.000.000

3. MOTOR, YAMAHA X-MAX SEPEDA MOTOR Tahun 2017, HASIL
SENDIRI Rp. 40.000.000

4. MOBIL, MERECEDEZ BENZ GL S4504 MA/T (X167) Tahun 2020,
HASIL SENDIRI Rp. 2.429.000.000

5. MOBIL, TOYOTA ALPHARD 2.5 G AT Tahun 2021, HASIL
SENDIRI Rp. 1.150.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 412.500.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 5.776.108.983

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 18.609.608.983

HUTANG Rp. 2.007.584.000

TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 16.602.024.983

Karier Politik Dede Yusuf

Dede berkenalan dengan dunia politik sejak bergabung dengan Kosgoro tahun 1992 sebagai salah satu pengurus pusat.

Akan tetapi, Ia akhirnya memilih dunia perfilman lebih menarik. Dede pun maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akhirnya dimenangkan Sys NS, sedang Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI.

Seiring kesibukannya untuk syuting, Dede akhirnya meletakkan jabatan itu. Akhirnya dunia politik praktis menariknya kembali.

Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Dede pun terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009 dan duduk di Komisi VII yang membidangi energi, lingkungan hidup, minyak bumi, serta penelitian.

Dede pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan pada periode 2008-2013, setelah memenangkan Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2008 dengan perolehan 7.287.647 suara (40,5 persen).

Pada tahun 2012 ia memutuskan melanjutkan karier politiknya dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat Periode 2013–2018 berpasangan dengan Lex Laksamana, mantan Sekda Jawa Barat. Ia memutuskan untuk pindah partai ke Partai Demokrat.

Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur-Wagub Jawa Barat. Pasangan Cagub-Cawagub nomor 3 Dede-Lex memperoleh peringkat ke 3 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.077.522 suara atau 25,24 persen dari suara sah.[4]

Pada pemilu legislatif 2014, Dede maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat II dari Partai Demokrat, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 142.939 suara.

Riwayat Pendidikan Dede Yusuf

1.Budi Waluyo Jakarta (1972—1981)

2. SMA Negeri 6 Jakarta (1981–1984)

3. S-1 Teknik Industri Universitas Trisakti (tidak selesai)

4. S-1 Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta (2005—2010)[6]

5. S-2 Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (2011—2014)

6. S-3 Ilmu Administrasi Universitas Padjadjaran (2017—2021)

(TribunLombok/ Irsan Yamananda)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved