Pengamen Lombok Meninggal
Pengamen Asal Lombok Meninggal di Puskesmas Woha Bima, Ini Kronologinya
Video seorang pengamen meninggal dunia di Puskemas Woha, Bima viral di media sosial instagram
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Tomi Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Video seorang pengamen berasal dari Lombok Andi (19) meninggal dunia di Puskemas Woha, Kabupaten Bima, viral di media sosial Instagram, Minggu (1/9/2024).
Informasi yang beredar korban meninggal dunia di taman puskemas setempat, Minggu (1/9/2024) dini hari, pria tersebut dibawa oleh sejumlah orang ke Puskesmas Woha beberapa hari yang lalu.
Dalam video yang beredar, nampak, pria itu dikeluarkan dari ruang perawatan oleh sejumlah warga.
Kepala Bagian Prokopim Setda Kabupaten Bima Suryadin menceritakan kronologi kejadian tersebut, bermula korban diantar ke Puskesma Woha dalam keadaan sadar diantar oleh warga Sumba, Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 21.15 Wita.
Saat itu keluhan korban mengalami mual dan muntah.
"Pasien tidak makan dan minum sejak beberapa hari lalu. Yang bersangkutan hanya mau menghirup lem fox, pasien riwayat mengkonsumsi lem sudah lama," terang Suryadin saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2024).
Dilanjutkannya, setelah dilakukan diagnosa, kemudian ditangani tenaga medis di unit pelayanan kesehatan tersebut, usai mendapatkan perawatan, Kamis (29/8/ 2024) pukul 09.30 Wita.
Kondisinya saat itu dinyatakan membaik, tidak muntah, tidak alami nyeri ulu hati dan diminta untuk istirahat dan serta diperbolehkan pulang.
"Siang harinya pasien tersebut sudah lepas infus dan sadar, dibelikan makanan dan uang saku untuk membeli makan," tambahnya.
Selanjutnya, sore hari, pasien meminta nasi kepada perawat dengan suara lantang dan diberikan oleh perawat. Sekitar pukul 22.00 Wita, pasien tersebut dibawa ke teras IGD Puskemas Woha, dikarenakan tidak mau buang air besar di kamar mandi sehingga mengganggu kenyamanan pesien lain, saat itu pasien kooperatif dan sadar.
"Selanjunyat, Jumat (30/8/2024) pasien tersebut dimandikan oleh petugas dan diberikan sarung dan baju, dan tertidur memeluk gitar yang biasa digunakan untuk mengamen," sambungnya.
Baca juga: Sosok Lalu Hadimi, Caleg DPRD Lombok Tengah di Pemilu 2024 yang Pernah Jadi Pemulung hingga Pengamen
Sekitar jam 22.30 Wita perawat B dari IGD Puskemas Woha membawa makanan dan minuman untuk pasien yang berada dan duduk ditaman, namun saat dibangunkan tidak ada reaksi dan tanda-tanda adanya pernapasan.
"Perawat tersebut memanggil petugas medis lainnya dan aparat polisi terdekat untuk membawa pasien ke dalam ruangan UGD untuk diperiksa lebih lanjut tanda-tanda vitalnya dan dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.
Petugas kemudian menghubungi dan mengantar jenazah korban ke RSUD Bima sekitar pukul 1.00 malam.
Selanjutnya petugas mengubugi keluarga, aparat desa serta Dinas Sosial untuk membicarakan pemakaman korban.
"Jika pihak keluarga menginginkan yang bersangkutan dikuburkan di Mataram maka Pemkab Bima melalui RSUD Bima akan melakukan pengantaran keluarga dan akan didampingi oleh petugas dari dinas sosial," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.