MotoGP
Curhatan Pedro Acosta Beberkan Kendala Utama Gagal Gabung Tim Moto2 VR46
Pedro Acosta mengungkapkan alasan di balik gagalannya bergabung dengan tim Moto2 VR46 milik legenda MotoGP Valentino Rossi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pembalap muda asal Spanyol, Pedro Acosta, baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik kegagalannya bergabung dengan tim Moto2 VR46 milik legenda MotoGP Valentino Rossi.
Momen ini terjadi pada tahun 2022, ketika Acosta hendak naik kelas dari Moto3.
Meski memiliki hubungan baik dengan Rossi dan terkesan dengan VR46, Acosta mengungkapkan bahwa kendala utama terletak pada sponsor kala itu.
Kontrak Acosta dengan Alpinestars dan Red Bull, serta sponsor lain yang terkait, menjadi penghalang besar untuk mencapai kesepakatan dengan VR46.
“Saya punya manajer, kontrak dengan Alpinestars, dan satu lagi dengan Red Bull. Tidak mudah untuk melakukan perubahan ini," ungkap Acosta dikutip Crash, Jumat (19/7/2024).
Meski dengan posisi demikian, Acosta tetap menjalain komunikasi dengan Valentino Rossi dan Tim membahas apa yang sebar dialaminya.
"Kami berdiskusi dan VR46 punya pilihan yang bagus untuk kami, tetapi itu sulit bagi sponsor. Tetap merupakan hal yang luar biasa untuk berbicara dengan mereka dan mengetahui bahwa mereka ingin saya bersama mereka," kata Acosta.
Acosta menuturkan, hubungan baiknya dengan Valentino di masa itu. Ia bebrapakali mengikuti kompetisi yang diadakan sang legenda.
"Saya menempuh jarak 100 km selama dua tahun, sangat menyenangkan melihat bagaimana Valentino mengatur segalanya dan bagaimana ia mendekati orang-orang yang ikut bersepeda," katanya.
Baca juga: Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Akan Hadiri Pembukaan MotoGP Mandalika 2024
Pada akhirnya, Acosta memilih untuk bertahan di KTM dan meraih gelar juara dunia Moto2 di tahun 2023. Kini, ia membalap di kelas MotoGP bersama Red Bull KTM Tech3.
Kisah Acosta menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap dunia balap, terdapat banyak faktor rumit yang dapat mempengaruhi karir seorang pembalap.
Kegagalannya bergabung dengan VR46 menjadi bukti bahwa bakat dan kerja keras saja tidak cukup , diperlukan juga strategi dan perhitungan yang matang dalam mengelola sponsor dan kontrak.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.