Pilkada NTB
Menakar Peluang HM Nursiah dan Achmad Puaddi Berebut Partai Golkar di Pilbup Lombok Tengah
Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah dan anggota DPRD Provinsi NTB Achmad Puaddi, dikabarkan berebut tiket Partai Golkar di Pilbup 2024
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah dan anggota DPRD Provinsi NTB Achmad Puaddi sama-sama saling berebut untuk mendapatkan tiket Partai Golkar di pemilihan bupati (Pilbup) Lombok Tengah 2024.
Keduanya saat ini sama-sama berambisi maju dalam kontestasi c, dengan mulai memasang baliho, banner dan spanduk di sisi-sisi dan susdut jalan.
Alat peraga kampanye keduanya dapat dengan mudah ditemui demi mendapatkan tiket atau kendaraan partai Golkar di Pilkada 2024.
Baca juga: Syarat Calon Independen Maju Pilkada Lombok Tengah 2024 Wajib Penuhi 57.931 Lembar KTP
Pengamat politik Dr Agus mengatakan, kedua tokoh tersebut merupakan kader Golkar. Posisi HM Nursiah merupakan sekretaris DPD Golkar Lombok Tengah sedangkan Achmad Puaddi merupakan anggota Golkar Provinsi NTB.
Dikatakannya, DPP Golkar pasti akan memilih secara rasional untuk memberikan kendaraan kepada salah satu diantara mereka. Salah satu indikatornya adalah dengan melihat survei yang sedang dilakukan oleh DPP Golkar.
Meski demikian, Dr Agus memberikan analisa siapa yang terkuat di antara HM Nursiah dan Achmad Puaddi per hari ini. Berikut penjelasannya.
Nilai Elektabilitas dan Popularitas
Agus menjelaskan, kalau melihat realitas politik pada Pilkada tahun 2015 dan 2020 maka selalu incumbent (elektabilitas) tidak pernah dikalahkan di Lombok Tengah.
Menurutnya, karena terdapat tiga modalitas untuk pilkada yaitu modalitas sosial, modalitas ekonomi dan modalitas politik.
"Modalitas sosial itu dari keterkenalan, kepercayaan masyarakat. Biasanya incumbent (HM Nursiah) itu sudah lebih dikenal dan di tahu oleh masyarakat. Kemudian modalitas ekonomi, pasti incumbent itu didukung birokrasi dan disokong oleh politik birokrasi. Kalau mesin politik birokrasi ini bekerja maksimal maka dapat menjadi dukungan material politik untuk Pilkada," jelas Dr Agus kepada Tribun Lombok, Senin (6/5/2024).
"Kemudian modalitas politik ya dari kekuatan partai politik pengusung. Nah Golkar ini salah satu partai politik yang kuat di Lombok Tengah. Nah jika kemudian nanti skenarionya adalah Golkar berkoalisi dengan Gerindra dimana jika Pak Pathul maju ke NTB 1 boleh jadi paketnya adalah mendorong pak Nursiah maju ke Lombok Tengah 1," sambung Agus.
Agus mengungkapkan, jika mengikuti logika berpikir politik, maka HM Nursiah jauh lebih berpeluang mendapatkan tiket partai Golkar dibandingkan Achmad Puaddi per hari ini.
Baca juga: Diisukan Maju Pilkada Lombok Tengah 2024, M Tauhid Akui Masih Tunggu Perintah Partai
Kekuatan Politik Birokrasi
HM Nursiah dipastikan lebih unggul dibandingkan Achmad Puaddi ketika dilihat dari posisi politik HM Nursiah saat ini. Hal ini karena HM Nursiah bagaimanapun merupakan incumbent.
Agus menjelaskan, politik birokrasi dipastikan bakal bekerja untuk memenangkan HM Nursiah di Pilkada Lombok Tengah 2024.
"Lebih-lebih jika kemudian dipaketkan pak HM Nursiah Lombok Tengah 1 kemudian Lalu Pathul menuju NTB 1. Saya kira orang akan berpikir utamanya masyarakat Lombok Tengah bahwa 2024 ini adalah momentum bagi Lombok untuk sukses NTB 1 dan momentum melanjutkan Maiq Meres ke Meres Maiq," jelas Dr Agus.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Nursiah-dan-Fuad.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.