Berita Lombok Timur

Hitung Suara Belum Tuntas, Sejumlah Sekolah di Lombok Timur Terpaksa Diliburkan

Siswa yang sudah datang langsung dipulangkan karena TPS di halaman sekolah masih melakukan penghitungan suara

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Sejumlah sekolah di Kabupaten Lombok Timur terpaksa diliburkan, Kamis (15/2/2024) gara-gara perhitungan suara di tingkat TPS belum selesai. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah sekolah di Kabupaten Lombok Timur terpaksa diliburkan, Kamis (15/2/2024) gara-gara perhitungan suara di tingkat TPS belum selesai.

Selain karena lokasi TPS yang berada di halaman sekolah, ada juga kendala KPPS mengaku kesulitan login ke Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap).

Seorang wali siswa, Ruhaili mengatakan, beberapa anggota KPPS berlatarbelakang profesi guru.

"Karena memang kebanyakan guru yang ada di MI NWDI itu kebanyakan jadi petugas KPPS," ucapnya, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Timses Caleg di Lombok Tengah Rusak Rumah Warga Diduga karena Tidak Dicoblos, Kini Berakhir Damai

Dari pantauan TribunLombok.com, Sejumlah sekolah di Lombok Timur yang menjadi lokasi TPS diliburkan.

Siswa yang sudah datang langsung dipulangkan karena TPS di halaman sekolah masih melakukan penghitungan suara.

Petugas sirekap KPPS 2-3, Iklima Juniati mengaku masih berkutat dengan penginputan data hasil perhitungan suara.

"Persoalan kita memang Sirekap yang idak bisa login sejak kemarin. Kalaupun bisa login, lama. Setelah bisa masuk itu juga terjadi persoalan. Layarnya hitam, gak muncul, di foto hasilnya buram. Dikirim tetep buram dan suka nge-zoom sendiri," ucapnya.

Selain terjadi perubahan suara khusus pada Pemilihan Presiden (Pilpres) saat diunggah ke aplikasi sehingga petugas KPPS perlu menginput ulang.

Baca juga: Aliansi Advokat Ikut Bersuara Soal Tudingan Kecurangan pada Pilpres 2024

"Misalnya yang 75 itu jadi 750. Itupun baru bisa setalah diulang-ulang uploadnya," terangnya.

Gangguan itu, kata dia, terjadi dimulai sejak jam 1 siang Rabu (14/2/2024).

Sementara login ke Sirekap bahkan baru bisa sejak jam dua malam.

"Memasuki pagi gangguan lagi. Itu terjadi pada Pilpres saja," ungkapnya.

Ketua KPU Lombok Timur M. Junaidi menyebutkan Sirekap sifatnya menjadi alat bantu.

Namun yang utama adalah perhitungan secara manual.

"Nah hasilnya itu perolehan hasil di TPS, ini salinan C itu yang difoto, kemudian diproses dari Sirekap. Tetapi salinan S ini yang merupakan proses manual yang menjadi dasar utama di dalam proses rekapitulasi ke jenjang yang lebih tinggi," tegasnya

Artinya kata dia, begitu sampai gangguan Sirekap tersebut bukan berarti penghitungan suara terhambat.

"Jadi sepanjang dia proses kita di TPS berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme di mana pungut hitung penghitungan itu mengisi S salinan kemudian diberikan kepada saksi ke PPS, pengawas TPS, itulah sebagai dasar nanti di dalam proses rekapitasi di kecamatan," demikian Junaidi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved