Wisata Lombok

8 Spot Wisata Menarik Taman Narmada yang Wajib Disambangi saat Jalan-jalan ke Lombok

Taman Narmada sendiri merupakan peninggalan kerajaan Hindu yang pernah eksis di Lombok. Pada zamannya, taman ini dijadikan tempat peristirahatan raja.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Lanskap Taman Narmada di Lombok Barat 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Taman Narmada merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah Pulau Lombok. Perpaduan lanskap alam dengan bangunan tua di taman ini menghadirkan nuansa zaman kerajaan.

Meski berusia ratusan tahun, pesona Taman Narmada masih memikat para wisatawan untuk datang berkunjung.

Taman Narmada sendiri merupakan peninggalan kerajaan Hindu yang pernah eksis di Lombok. Pada zamannya, taman ini dijadikan tempat peristirahatan para raja.

Taman ini dibangun di masa raja Anak Agung Gde Ngurah Karangasem berkuasa di Lombok. Konon, di taman inilah raja menghabiskan waktunya selama musim kemarau sambil menikmati pemandangan alam serta memikirkan masa depan kerajaan lebih baik.

Tapi setelah surutnya kekuasaan Mataram dan berkuasanya Belanda di Pulau Lombok, Taman Narmada tidak berfungsi sebagai taman peristirahatan raja.

Waktu demi waktu setelah penyerahan kedaulatan, Taman Narmada beralih fungsi menjadi tempat rekreasi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Taman dengan luas 10 hektare ini menawarkan sejumlah spot dan atraksi menarik yang bisa dinikmati. Mulai dari air awet muda yang memang menjadi primadona, hingga sejumlah atraksi yang tidak kalah menarik.

Bekas peninggalan kerajaan terlihat dari pura berumur ratusan tahun di tempat ini. Kemudian kolam pemandian dayang-dayang, dan bangunan tempat raja beristirahat.

Untuk menambah daya tarik wisatawan, pengelola Taman Narmada kini menambahkan atraksi modern seperti flying fox.

Berikut TribunLombok.com rangkum 8 spot menarik yang wajib dinikmati ketika berwisata ke Taman Narmada, mulai dari bangunan sejarah hingga kuliner khasnya.

1.Bale Loji

Loji merupakan bangunan tempat tinggal raja dan permaisurinya, sebuah rumah kecil dari batu merah dan lantainya dari semen (ubin) yang panjangnya 6 kaki, mempunyai serambi terbuka, tangga dari tanah, dan pada sebelah kiri kanannya terdapat kamar.

Informasi dari Direktur PT Tripat Lombok Barat Eko Esti Santoso yang mengelola Taman Narmada menjelaskan, waktu dilakukan pemugaran pada tahun 1980, pada bangunan loji ditemukan sekat-sekat kamar dari papan dan susunan batu merah yang mungkin sekali dahulu merupakan pondasi dinding (tembok) penyekat kamar loji tersebut.

Pengunjung dapat mengeksplor Bale Loji, merasakan sejuknya ubin pijakan raja dan permaisuri, menikmati keindahan ukiran di tiang-tiang penyangga bangunan dan tentunya menggali nilai sejarah yang ada di Bale Loji.

Tidak ada pungutan biaya ketika Anda ingin mengeksplor Bale Loji, cukup dengan tiket masuk Rp 7K yang dibeli di awal.

2. Bale Terang

Letaknya hanya beberapa meter di sebelah timur bangunan Loji. Bale Terang ini tidak pernah berubah sekalipun sudah pernah mengalami perbaikan. Artinya keaslian dari struktur bangun masih sama seperti disinggahi raja masa itu.

Bangunan ini berbentuk rumah panggung dan ruang bawahnya berfungsi sebagai gudang, bagian atasnya dibagi tiga yaitu dua kamar di ujung utara dan selatan, dan ruang tengahnya terbuka.

Dua kamar tersebut adalah tempat tidur atau tempat menginap raja, sedangkan ruang tengah adalah tempat dimana raja pada setiap paginya memandang ke arah Meru (pura) di sebelah timurnya.

Bale Terang saat ini biasanya difungsikan sebagai tempat menerima tamu Pemerintah Daerah yang berkunjung ke Taman Narmada. wisatawan juga dapat mengeksplor tempat ini, merefleksikan gerak raja saat melihat keindahan taman di Bale Terang.

3. Telaga Padmawangi

Telaga Padmawangi Taman Narmada
Telaga Padmawangi Taman Narmada (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Telaga Padmawangi merupakan tempat mandi dayang-dayang istana, posisinya bersebelahan dengan Bale Terang, sehingga pada masa itu Raja dapat melihat para dayang mandi dari atas Bale Terang.

Ketika akan mengunjungi mata air awet muda, pengunjung akan melewati Telaga Padmawangi. Telaga ini tidak difungsikan sebagai tempat pemandian, namun history keberadaan telaga ini tidak kalah menarik untuk dikulik.

4. Air Awet Muda

Lokasi pengambilan air awet muda di Taman Narmada
Lokasi pengambilan air awet muda di Taman Narmada (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Di sebelah utara Telaga Padmawangi, pada suatu dataran yang lebih tinggi terdapat bangunan dari bata merah dengan atap genteng yang dibangun pada tahun 1926.

Di dalam cungkup ini ada sebuah mata air yang merupakan pertemuan tiga mata air, yaitu Suranadi, Lingsar, dan Narmada sendiri.

Konon air ini memiliki khasiat untuk pengobatan dan orang akan menjadi awet muda kalau meminumnya, sehingga lebih dikenal dengan nama air awet muda.

Spot ini memang yang dicari-cari pengunjung yang ingin merasakan langsung sensasi meminum air awet muda dari sumbernya langsung. Air awet muda ini sangat sejuk, kesejukannya dapat diibaratkan air yang baru dikeluarkan dari lemari pendingin. Sangat sejuk.

Ada beberapa larangan bagi pengunjung yang ingin memasuki area mata air awet muda, yaitu bagi perempuan dalam masa menstruasi dan pengunjung yang dalam keadaan berduka, tidak diperbolehkan. Air awet muda dapat dibawa pulang oleh pengunjung.

5. Flying Fox

Flying Fox Taman Narmada
Flying Fox Taman Narmada (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Taman Narmada sebagai wisata bersejarah, tentu melakukan sejumlah inovasi agar wisatawan tidak bosan berwisata ke Taman Narmada. Jadi selain menikmati sejarah dari bangunan yang ada, pengunjung dapat menikmati atraksi modern yang tersedia, wahana flying fox contohnya.

Flying fox Taman Narmada menjadi satu daya tarik yang kini populer ketika berwisata. Cukup mengeluarkan biaya Rp 30 ribu saja pengunjung sudah bisa memacu adrenalin terbang menggantung sepanjang 300 meter di atas kolam buatan Taman Narmada.

6. Kuliner Sate Bulayak

Sate Bulayak sedang dibakar di kawasan Taman Narmada. Sajian kuliner khas Lombok yang bisa dinikmati saat jalan-jalan menikmati wisata Lombok.
Sate Bulayak sedang dibakar di kawasan Taman Narmada. Sajian kuliner khas Lombok yang bisa dinikmati saat jalan-jalan menikmati wisata Lombok. (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)

Sehabis berkeliling, pengunjung dapat menutup liburan dengan menyantap kuliner khas Taman Narmada bernama sate bulayak.

Lapak atau warung-warung sate bulayak terdapat di beberapa titik, tergantung pilihan pengunjung.

Sate bulayak merupakan makanan khas Lombok yang tidak kalah populer dengan sate Rembiga.

Makanan khas Lombok ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan sate lain pada umumnya yang terbuat dari daging sapi atau ayam, hanya saja pendamping satenya yang biasanya lontong, namun sate ini ditemani dengan bulayak.

Bulayak sendiri sejenis lontong berbentuk lonjong pipih yang dibungkus dengan daun aren muda, teksturnya juga lebih lembut dibanding dengan lontong.

Sate bulayak disajikan bersama bulayak dan bumbu khas yang terbuat dari kacang tanah sangrai tumbuk, santan serta beberapa bumbu dapur lainnya, tidak lupa potongan cabe rawit sebagai pelengkap dan identitas masakan Lombok yang pedas.

7. Saluran Air Peninggalan Belanda

Saluran Air Peninggalan Belanda
Saluran Air Peninggalan Belanda (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Selain taman peristirahatan raja, di Taman Narmada, pengunjung juga bisa melihat saluran air yang dibangun kolonial Belanda. Warga lokal menyebutnya Tuntang Tungkek.

Saluran air ini terdapat di sebelah timur Taman Narmada, Desa Narmada Lombok Barat. Bentuknya seperti ular dan mempunyai banyak tangga sehingga sering juga disebut saluran seribu tangga. Cocok untuk foto-foto.

Saluran air ini membentang dari ujung utara Taman Narmada yang termasuk wilayah desa Narmada sampai ujung selatan yang masuk wilayah desa Peresak. Saluran pipa yang terbuat dari beton dan berjumlah sepasang dengan panjang tidak kurang dari 200 Meter membentang dari bukit sebelah Utara, kemudian menurun lalu mendaki hingga bukit sebelah Selatan.

Saluran air ini berfungsi mengàlirkan air dari sungai sebelah utara menuju bagian Selatan yang terdapat sungai kecil dan perkampungan. Konon, saluran air ini dibangun Belanda untuk mensuplai air ke sungai kecil di perkampungan sebelah selatan yang kekurangan air.

8. Pura Agung Narmada

Pura Agung Narmada
Pura Agung Narmada (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Salah satu peninggalan bersejarah di Taman Narmada adalah Pura Agung Narmada. Dari nama pura inilah nama Taman Narmada diambil. Kata Narmada sendiri diambil dari sebuah sungai suci di India bernama Narmada.

Uniknya Pura Agung Narmada menjadi bentuk miniatur dari Gunung Rinjani. Bangunan pura ini didirikan pada atas taman kemudian diberi puluhan anak tangga. Hal ini dimaksudkan agar dengan menaiki anak tangga tersebut seolah-olah sedang mendaki Gunung Rinjani.

Fungsi Pura Agung Narmada sampai saat ini digunakan untuk persembahan hasil bumi sebagai rasa syukur kepada Tuhan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved