Gemuruh Suara Suporter Bakal Terdengar Lagi di Stadion Dipta Gianyar, Kandang Bali United

TRIBUNLOMBOK.COM, GIANYAR - Kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta bakal ramai lagi oleh gemuruh suporter. North Side Boys atau NSB12, suporter militan yang menempati tribun utara Stadion Dipta resmi mencabut boikot.

Sebelumnya, NSB12 dan manajemen sempat "diem-dieman" akibat meledaknya konflik kenaikan harga tiket laga kandang. Kini NSB12 siap kembali memberikan dukungan secara langsung di Stadion Dipta.

Baca juga: Manajemen Bali United dan Suporter Sepakat Menurunkan Harga Tiket Jadi Rp 80 Ribu

“Dengan ini kami resmi mencabut boikot yang kita lakukan dan siap kembali hadir di tribun utara saat match home selanjutnya,” tulis caption akun sosial resmi northsideboys12 dikutip Tribun Bali, Senin (31/7/2023).

NSB resmi mencabut boikotnya menyusul kesepakatan dengan manajemen mengenai harga tiket yang diturunkan secara permanen dari Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu.

Rinciannya Rp 75 ribu untuk tiket dan Rp 5.000 untuk donasi kegiatan sosial.

NSB menyampaikan, pencabutan boikot tersebut hasil dari pertemuan dengan manajemen Bali United dan hasil forum diskusi sub komunitas Northsideboys12 pada Sabtu 29 Juli 2023 malam.

"Kami telah menemukan jalan tengah dalam menyelesaikan tuntutan untuk harga tiket yang kami suarakan," demikian tulis postingan ini.

Melalui hasil pertemuan itu, NSB12 menerima penjualan tiket dengan sistem early bird seharga Rp 80 ribu yang didistribusikan hingga H-1 laga home dan saat hari pertandingan Rp 100 ribu.

Sistem ini diberlakukan selama kompetisi 2023/2024 dan dievaluasi kembali pada awal musim berikutnya.

Terkait kegiatan sosial dari penyisihan dana Rp 5.000 kali jumlah tiket pertandingan yang laku terjual, setiap komunitas suporter berhak mengajukan usul kegiatan sosial yang akan dilakukan untuk kemudian dipertimbangkan oleh manajemen.

Komunitas suporter Bali United bisa turut andil dalam kegiatan sosial kepada masyarakat Bali yang membutuhkan.

Sedangkan tiket kelas VIP untuk early bird berlaku sampai H-1 sebesar 350 ribu dan di hari pertandingan akan kembali ke harga normal 400 ribu.

Dalam pengambilan keputusan ini, perwakilan manajemen dihadiri langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta, I Ketut Suantika, dan bos besar Bali United, Pieter Tanuri.

North Side Boys 12 melakukan diskusi lebih dulu pada hari Sabtu (29/7/2023).

Diskusi selanjutnya North Bali Hooligan, Semeton 69, Soccer Community, Semeton Dewata, Semeton Bulldog, Semeton Nyem Lalah, Semeton Dewata Tabanan, Basudewa, Brigaz Bali, dan Serdadu Tridatu Pemecutan.

Komunitas yang tidak hadir dari Semeton Bali Barat, Settan, Fatherless, dan Nyame Bali United Basudewa.

Hasil ini disepakati setelah perhitungan jumlah kehadiran perwakilan suporter yang telah memenuhi standar pengambilan keputusan.

Bali United akan melanjutkan perjuangan pekan ke-6 BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Persib Bandung pada Kamis (3/8/2023) di Bandung. Sementara laga kandang akan berlangsung Senin (7/8/2023) menghadapi Persik Kediri di Stadion Dipta.

Hindari Protes Keras ke Wasit

Stefano Cugurra meminta skuat asuhannya tidak melayangkan protes keras kepada wasit untuk menghindari kartu yang tidak perlu.

Kartu kuning yang didapat oleh pemain dalam jumlah tertentu bakal diakumulasikan dan membuat pemain terkena sanksi larangan bertanding.

Kata dia, ini bisa merugikan klub, apalagi pemain terkena sanksi saat jasanya dibutuhkan melawan klub tangguh.

"Kami pasti tidak mau banyak kartu kuning di setiap pertandingan, nanti pasti ada akumulasi kartu kuning, kami tidak mau," kata Teco.

Teco menjelaskan, pelanggaran ringan untuk menghentikan laju serangan lawan adalah hal yang lumrah di dalam sepak bola asalkan tidak melanggar dengan cara tidak sportif yang membuat lawan cedera. Terparah bisa mematikan karier pemain. Ini sangat dihindari Teco.

"Tapi di dalam sepak bola kadang-kadang ada pelanggaran, kami perlu bikin pelanggaran buat berhentikan tim lawan saat menyerang. Tapi kami tidak mau cederai tim lawan, harus pelanggaran biasa," ujar Teco. (ian/tribun bali)