Pilpres 2024

Prabowo Minta Cak Imin Tidak Keluar dari Koalisi, PBB Dukung Ketua Umum Gerindra Jadi Capres

Bakal calon presiden itu meminta Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak keluar koalisi.

|
Editor: Dion DB Putra
YouTube/DPP PKB
Puan Maharani, Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto saat menghadiri acara peringatan Hari Lahir ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023). 

"PBB harus memutuskan untuk mencalonkan Pak Prabowo sebagai Capres insyaallah sekali ini setelah Prabowo maju 2014 mungkin 2019 beliau belum memenangkan. Tapi kali ini insyallah dengan dukungan PBB Prabowo akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024," kata Yusril.

Yusril menyebut dukungan terhadap Prabowo ini setelah melalui proses perenungan dan kalkulasi politik yang cukup lama.

"Lama saya memikirkan hal ini, lama merenungkan kalkulasi ini, tidak semata-mata kalkulasi rasional tapi juga perhitungan batiniah yang membuat saya sampai pada kesimpulan ini," jelasnya. (tribun network)

Tantangan Besar

Yusril juga mengungkit tantangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Menurut Yusril, Cak Imin menantang agar dirinya bisa memenangkan Prabowo sebagai presiden di Pilpres 2024.

"Saya ditantang sama Pak Muhaimin Iskandar, beliau bilang sekali ini saya mau menguji kesaktian Pak Yusril apakah calon yang didukung akan memenangkan Pilpres 2024 atau tidak," kata Yusril.

"Ini kalau saya belajar klenik ya mesti bakar menyan dulu. Cuci keris, barang-barang pusaka untuk kira-kira memastikan siapa yang bakal menang," sambungnya.

Ia menyampaikan bahwa tantangan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, calon yang didukung PBB menjadi Capres biasanya selalu menang di kontestasi Pilpres. Dia pun mengungkit dukungan PBB kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla di Pilpres 2004 yang lalu.

Padahal saat itu, awalnya hanya ada dua Parpol yang sepakat mendukung duet SBY-JK.

"Seingat saya peristiwa seperti ini hanya pernah terjadi pada tahun 2004 ketika pada waktu itu awalnya hanya 2 partai yaitu Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang bersepakat untuk mencalonkan bapak SBY dan Jusuf Kalla untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," jelasnya.

"Dan belakangan ada 1 partai bergabung lagi yaitu PKPI yang kala itu dipimpin sekarang sudah almarhum bapak Jenderal Purn Eddy Sudrajat," tambahnya.

Ia menyatakan bahwa duet SBY-JK dahulu hanya disebut Paslon yang sebagai kuda hitam atau underdog. Namun belakangan, terbukti bahwa Paslon itu bisa memenangkan Pilpres.

"Pada waktu itu, ini dianggap pasangan underdog, pasangan yang tidak mungkin menang. Kita berusaha, melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan kampanye dan alhamdulillah yang pada waktu itu dianggap pak SBY bukan dari kalangan Islam dan ada PBB di sana, maka tercipta lah suatu kerja sama nasionalis Islam yang membuat pasangan ini menang pada putaran pertama 2 pasang, dan pada putaran kedua memenangkan pemilihan presiden," pungkasnya.

Anis Matta hingga Anas Urbaningrum Hadir

Sejumlah elite partai politik (Parpol) menghadiri acara Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu (30/7/2023) sekaligus deklarasi dukungan Capres kepada Prabowo Subianto.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved