Liga 1 Indonesia

Bali United Berikan Diskon Tiket untuk Pertandingan Melawan Madura United

Untuk tiket reguler, manajemen memberikan potongan harga sebesar Rp 20 ribu dari harga normal terbaru Rp 100 ribu.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUN BALI/WAYAN DIKY SETYAWAN
Pemain Bali United dan PSS Sleman dalam laga perdana Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (1/7/2023). PSS menang 1-0. Manajemen Bali United berikan diskon tiket untuk penonton laga kontra Madura United 15 Juli 2023. 

TRIBUNLOMBOK.COM, GIANYAR - Manajemen Bali United merespons boikot suporter atas lonjakan harga tiket.

Manajemen akan memberikan diskon untuk harga tiket saat laga kandang menjamu Madura United di Stadion Dipta, Gianyar pada Sabtu 15 Juli 2023 ini.

Baca juga: Borneo FC Kirim Bali United ke Dasar Klasemen Sementara Liga 1 Indonesia

Untuk tiket reguler, manajemen memberikan potongan harga sebesar Rp 20 ribu dari harga normal terbaru Rp 100 ribu.

Dengan demikian dalam laga nanti, suporter hanya perlu membayar Rp 80 ribu untuk bisa menyaksikan Bali United.

Sedangkan untuk harga tiket di tribun VIP, manajemen memberikan potongan harga Rp 50 ribu dari harga normal terbaru Rp 400 ribu sehingga penonton di tribun VIP hanya perlu membayar Rp 350 ribu.

Namun yang perlu digarisbawahi, diskon ini hanya berlaku sekali saja yakni dalam pertandingan kontra Madura United. Setelah itu tiket tetap di harga Rp 100 ribu untuk reguler begitu juga VIP yang sesuai kenaikan.

"Harga diskon itu untuk pembelian tiket di tanggal 9-12 Juli 2023 sampai dengan pukul 21.00 Wita. Tidak ada syarat khusus, selebihnya dari tanggal tersebut harga kembali berlaku normal," kata Media Officer Bali United, Alexander Putra, Senin (10/7/2023).

Namun pemberian diskon itu rupanya masih kurang memuaskan suporter. Suporter Bali United dari Komunitas Semeton Nyem Lalah (SNL), I Gusti Ngurah Juliarta menganggap kebijakan tersebut masih kaku.

"Untuk diskon harga tiket, saya pribadi aneh mendengarnya. Seolah-olah ada gap antara manajemen dan fans di mana manajemen sebagai penjual dan fans sebagai pembeli. Jadi ketika harga tidak bisa dijangkau diberikanlah diskon, kesannya kaku," kata Jik Juli sapaannya.

Jik Juli menjelaskan, seharusnya ada ruang komunikasi terbuka antara manajemen dan fans agar mencapai win-win solution sehingga klub dan suporter bisa kembali berjalan beriringan tidak berseberangan.

Manajemen tak boleh memikirkan diri sendiri dalam permasalahan ini. Jika manajemen mempertimbangkan finansialnya, maka mestinya juga memperhitungkan finansial suporter yang datang ke stadion atas semangat kecintaan terhadap klub sepak bola yang bermarkas di tanah Bali.

"Padahal sejatinya antara manajemen dan fans harus beriringan. Kami memahami kesulitan manajemen dalam hal finansial tapi tolong juga pahami kesulitan finansial dari fans," kata dia.

"Fans yang betul-betul tanpa ada kepentingan mendukung tim Bali United, tapi karena kenaikan harga tiket ini rasa cinta itu menjadi terhalang," demikian sambung Jik Juli.

Di komunitas suporter SNL, Jik Juli mengaku tidak membatasi para anggota untuk menonton langsung di stadion atau tidak dan hanya menyaksikan di layar kaca yang murah meriah. Ia menyerahkan hak ini sesuai kondisi finansial pribadi masing-masing suporter.

Bos Bali United, Yabes Tanuri menjabarkan keputusan menaikkan harga tiket sudah melalui banyak pertimbangan. Kata dia, dengan perubahan harga ini, maka manajemen bisa menjaga dan terus megembangkan klub yang bermarkas di Pulau Dewata.

"Hal ini atas pertimbangan kapasitas stadion yang berkurang dengan adanya single seat dan untuk tetap bisa menjaga kenyamanan fasilitas Stadion Dipta yang sudah standar internasional," kata dia beberapa waktu lalu.

Bisnis dan Kualitas Permainan

Suporter Bali United dari Komunitas Semeton Nyem Lalah (SNL), I Gusti Ngurah Juliarta mengatakan, jika manajemen masih ngotot menginginkan kenaikan harga tiket, bisa saja dipermanenkan di harga Rp 75 ribu. Harga tersebut, kata dia, masih bisa dipertimbangkan dan meringankan suporter.

"Kalau harga ini (Rp 80 ribu) permanen rasanya masih ada sedikit kurang pas menurut saya pribadi. Harapan kami bisa diturunkan ke harga Rp 75 ribu biar sama-sama menurunkan ego masing-masing. Toh manajemen dan fans ingin Bali United menjadi tim yang berprestasi, kenapa tidak ambil jalan tengah dengan penurunan harga tiket ke harga Rp 75 ribu," bebernya.

Kata dia, setelah mendapatkan jalan tengah, maka masalah yang terjadi sedari laga perdana bisa selesai dengan baik. Selanjutnya kualitas permainan dan hasil yang akan menentukan.

"Seiring waktu kalau memang permainan tim sudah bagus bahkan bisa memenuhi harapan dari fans saya kira kenaikan harga tiket secara bertahap tidak akan jadi masalah," pungkasnya. (ian/tribun bali)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved