Dinas PUPR NTB Garap Perbaikan Jalan Rusak dengan Program “Sapu Lubang”

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerataan pembangunan infrastruktur di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai akan dikerjakan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB melakukan perbaikan ruas-ruas yang provinsi yang saat ini kondisinya parah.

Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Muhammad Rum menyebut penanganan ruas jalan rusak khususnya yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi harus rutin digarap.

Rum mengatakan, tidak perlu menunggu viral jalan rusak, baru mau dikerjakan.

Baca juga: Heboh Warga di Lombok Timur Mancing Ikan di Genangan Jalan Rusak

“Program yang sangat bagus, sapu lobang, memastikan diseluruh ruas jalan provinsi ada lubang-lubang. Sejak dini kita melakukan perbaikan, jangan menunggu besar lalu kita tambal,” Kata Kadis PUPR NTB tersebut, Kamis (7/7/2023).

Rum mengatakan, untuk memastikan bahwa setiap ruas jalan di NTB di bawah kewenangan pemerintah provinsi, saat ini sudah ada Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Lombok yang bertugas memeriksa kondisi ruas jalan.

Kemudian Balai Pemeliharaan Jalan Sumbawa yang bertugas mengawasi kondisi jalan di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa.

Untuk wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu melalui Balai Pemeliharaan Jalan Sumbawa Wilayah Timur.

Baca juga: 15 Mahasiswa Bima Dipenjara karena Tuntut Perbaikan Jalan, Fahri Hamzah Minta Kapolri Turun Tangan

“Jadi mereka inilah yang menjadi mata kita di depan, yang bisa melihat dimana jalan jalan yang rusak itu. Setiap 10 kilometer ada satu juru jalan, jadi tidak perlu nunggu viral dulu,” jelas Rum.

Dikatakan Rum, pembanguan infrastruktur ini juga ke depannya bukan hanya sebatas memperbaiki fasilitas umum, namun bagaimana bisa dimanfaatkan untuk bisa mendatangkan investasi.

Selain memastikan ruas jalan provinsi dapat dipelihaara dengan baik, Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) NTB ini juga mengatakan ruas-ruas jalan di kabupaten juga harus tetap terpelihara.

(*)