TRIBUNLOMBOK.COM - Raja Kutukan yang tak terbantahkan, Ryomen Sukuna adalah salah satu karakter Jujutsu Kaisen 228 yang paling ikonik dan dikenal.

Asal-usulnya kembali ke ribuan tahun yang lalu ketika ia dikenal sebagai salah satu penyihir Jujutsu Kaisen 228 yang paling kuat.

Sukuna juga memiliki banyak musuh yang ingin menghancurkannya, namun dia terlalu kuat dan ditakuti banyak orang dalam manga Jujutsu Kaisen chapter 228.

Namun, suatu hari musuh-musuhnya berkumpul untuk mengalahkan dan mengeksekusinya, saat itulah Sukuna membagi kekuatannya menjadi dua puluh jari terkutuk dan menyebarkannya ke berbagai lokasi, menyebabkan dia tidak aktif.

Ketika Yuji Itadori menemukan salah satu jari dan menelannya dalam panasnya pertempuran, Sukuna dibangkitkan sebagai roh terkutuk tetapi terjebak di tubuh Yuji, sehingga menjadikan Yuji wadah bagi Sukuna, merasuki tubuhnya saat dibutuhkan.

Sukuna memancarkan aura kebanggaan dan kesombongan yang ekstrem karena dia sepenuhnya menyadari kekuatannya yang luar biasa dan bersenang-senang di dalamnya, kesombongan ini berasal dari keyakinannya bahwa dia lebih unggul dari roh terkutuk dan manusia.

Dia juga terlihat sangat sadis, menikmati siksaan dan penderitaan orang lain, terutama mereka yang lebih lemah darinya.

Sukuna juga tidak segan-segan menyakiti mereka yang pantas mendapatkannya dan juga menikmati mendominasi mereka dalam prosesnya.

Di balik semua kesombongan dan kesombongan ini, Sukuna juga dikenal licik dan strategis untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, hal ini terlihat ketika dia bertukar dengan Yuji, tetapi kemudian merobek hati Yuji untuk mencegahnya kembali sehingga dia dapat mengambil kepemilikan penuh tubuhnya tetapi gagal melakukannya karena Yuji mengambil kembali kendali, hal ini mengakibatkan Sukuna memaksa Yuji untuk bersumpah.

Terlepas dari caranya yang jahat, Sukuna juga percaya untuk menampilkan kode kehormatan dan rasa hormat tertentu.

Dia percaya dalam menepati janji dan menghargai kekuatan dan keterampilan seseorang jika mereka pantas mendapatkannya, mengakuinya meskipun dia dapat dengan mudah mengalahkan mereka.

Sukuna juga memiliki sisi nakal dan jahat karena ia juga senang mengejek lawan-lawannya, menikmati kebingungan dan ketakutan yang menguasai mereka karena kehadirannya yang kuat.

Dia juga bermain-main dengan wadahnya diri Yuji, menolak untuk membantunya saat dia berhadapan dengan lawan yang kuat.

Karakter Sukuna yang tidak dapat diprediksi juga terlihat di sepanjang seri karena sulit untuk memprediksi langkah selanjutnya karena kepribadiannya yang penuh teka-teki.

Baca juga: Jujutsu Kaisen Chapter 228 Bahasa Indonesia: Terungkap Bagiamana Maki Zenin Dapatkan Bekas Lukanya

Menjadi raja kutukan, Sukuna tidak takut pada siapa pun, hal ini terlihat saat dia memanggil Gojo, menyatakan bahwa dia mampu membunuhnya.

Sukuna menyadari kekuatannya dan tidak hanya memanggil salah satu penyihir jujutsu terkuat di era saat ini tetapi tahu jika diberi kesempatan, dengan kekuatan penuhnya, dia memiliki peluang untuk melawan Gojo.

Sebagai penyihir legendaris selama Zaman Keemasan jujutsu, Sukuna ditakuti oleh sebagian besar penyihir kuat dan mampu mengalahkan dan membunuh ribuan penyihir jujutsu yang berani melewati jalannya.

Ini membuat banyak figur otoritas takut padanya sementara juga mendapatkan gelar - penyihir terkuat dalam sejarah.

Sukuna memiliki sejumlah besar energi terkutuk dengan kekuatan untuk menggunakannya secara efektif, kemampuannya untuk memanfaatkan energi terkutuk dalam jumlah besar dikombinasikan dengan kekuatan fisik membuatnya menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Kekuatan fisiknya melampaui manusia normal mana pun dan kemampuan bertarung tangan kosongnya sangat kuat.

Dia menggunakan seni bela diri untuk dengan mudah mengalahkan lawan dalam pertempuran jarak dekat melepaskan pukulan kuat dan serangan kuat. Hal ini terlihat selama pertarungannya dengan Megumi, saat ia dengan mudah hampir mengalahkannya dengan serangan jarak dekat sebelum Yuji mengambil alih tubuhnya lagi.

Sukuna juga memiliki kemampuan regenerasi yang memungkinkannya untuk menyembuhkan luka apapun, dia melakukan ini dengan menggunakan teknik kutukan terbalik untuk menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang atau menyembuhkan dirinya sendiri, ini terlihat saat dia meregenerasi lengan Yuji untuk menghentikan pembawa jari menyerangnya.

Ia juga mampu beregenerasi dari serangan yang lebih fatal membuatnya menjadi lawan yang mustahil untuk dibunuh.

Kecepatan dan refleks Sukuna juga luar biasa karena ia mampu bergerak dengan kecepatan luar biasa dan menghindari serangan dengan mudah.

Ia mampu bergerak sangat cepat sehingga lawannya pun tidak menyadari serangan tersebut hingga kerusakan telah terjadi, hal ini terlihat saat Sukuna memotong lengan pembawa jari bahkan sebelum ia menyadari apa yang telah terjadi.

Sukuna juga menggunakan berbagai jenis serangan seperti dismantle yang merupakan serangan tebasan kuat yang dapat digunakan untuk melawan roh terkutuk yang menebas mereka menjadi beberapa bagian, ia juga menggunakan serangan serupa yang dikenal sebagai belahan untuk memotong roh terkutuk dengan satu tebasan yang kuat.

Sukuna juga dapat membuat dan memanipulasi api untuk digunakan sebagai serangan jarak jauh.

Dalam hal pertahanan, dia menggunakan teknik perluasan domain yang dikenal sebagai Malevolent Shrine yang memperkuat energi terkutuknya lebih banyak lagi dan menjamin pukulan kuat pada lawan yang terperangkap di dalam penghalang.

Baca juga: Link Baca dan Dugaan Spoiler Manga Jujutsu Kaisen Chapter 228 Bahasa Indonesia: Hasil Rencana Gojo

Secara keseluruhan, Sukuna berperan penting dalam perkembangan tokoh protagonis seri Jujutsu Kaisen – Yuji Itadori dan berperan penting dalam pertumbuhannya. Penggambaran Sukuna sebagai antagonis yang kompleks dan roh terkutuk yang sangat kuat yang memikat penonton dengan sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan kepribadian misterius.

Link Baca Manga Jujutsu Kaisen Chapter 228 Bahasa Indonesia

Kamu bisa membaca manga Jujutsu Kaisen 228 bahasa Indonesia di situs resmi MangaPlus jika sudah rilis.

LINK MANGAPLUS

(TribunLombok/ Irsan Yamananda)