Spoiler Black Clover

Raw dan Spoiler Lengkap Manga Black Clover Chapter 364 Bahasa Indonesia: Tekad Baja Banteng Hitam

Spoiler, raw dan link baca manga Black Clover chapter 364 bahasa Indonesia. Black Clover 364 ungkap tekad baja anggota Skuad Banteng Hitam.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Black Clover
Banteng Hitam di manga Black Clover chapter 364 bahasa Indonesia. Spoiler, raw dan link baca manga Black Clover chapter 364 bahasa Indonesia. Black Clover 364 ungkap tekad baja anggota Skuad Banteng Hitam. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Manga Black Clover 394 mengungkapkan kondisi terkini Asta di Negeri Hino.

Berdasarkan manga Black Clover chapter 394, anggota Skuad Banteng Hitam masih belum menyerah meski babak belur.

Berikut spoiler dan raw manga Black Clover 394 bahasa Indonesia yang dikumpulkan tim TribunLombok.

Spoiler dan Raw Manga Black Clover Chapter 364 Bahasa Indonesia

Vanessa terlihat dalam chapter ini.

Ia berkata: “cepat… cepat!!!”

Sayangnya, Vanessa terlalu sibuk dengan Door of Fate.

Jadi, dia tidak bisa menggunakan sihirnya untuk menyelamatkan Gauche dan Grey.

Asta terlihat menonton dari Negara Hino.

Asta kemudian berkata, “Ryu!! Mereka, teman-temanku…"

Secre lalu mengeluarkan Sihir Segel miliknya.

Banteng Hitam tampak bangkit lagi.

()

Rupanya, mereka masih belum menyerah.

Chapter ini berakhir dengan pengumuman minggu depan tidak libur.

()

Sebelumnya, chapter dimulai dengan kilas balik sebelum anggota Black Bull muncul.

Nacht mengatakan Lucius berusaha keras untuk melenyapkan Asta terlebih dahulu.

Atas alasan itu, Asta pasti seperti sosok yang dia anggap bisa mengalahkannya.

Oleh karena itu, mereka harus berhasil mengeluarkan mantra "Pintu Takdir" dengan segala cara, dan harus mengulur waktu.

"Pertahankan sampai mati!!" ujar Nacht.

()

Damnatio mencabut pedang miliknya sebelum melawan Black Bull.

Combo Henry dan Gordon dikeluarkan untuk memblokir kekuatan timbangan.

Tampak Henry menyerap kekuatan sihir Damnatio.

Terungkap juga bahwa Damnatio lebih kuat dari "Iblis Tertinggi".

()

Damnatio lalu berkata “Timbangan tanpa pedang tidak berdaya."

Ia menyebutkan bahwa pedang tanpa sisik adalah kekerasan.

Dengan kata lain, timbangan dengan pedang membawa keteraturan.

Tidak diketahui bagaimana dia bisa punya pemikiran seperti itu.

()

 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved