Dinas Kesehatan Lombok Timur
Puskesmas Lendang Nangka Gulirkan Program Remaja, Beri Penyuluhan Soal Dampak Pernikahan Dini
Program ini memberi penyuluhan soal dampak pernikahan dini dan lainnya termasuk masalah stunting.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Puskesmas Lendang Nangka di Kabupaten Lombok Timur menggulirkan program remaja.
Program ini memberi penyuluhan soal dampak pernikahan dini dan lainnya termasuk masalah stunting.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas (Kapus) Lendang Nangka, Agusnawadi Alipurman, SKM, menjawab TribunLombok.com, Minggu (18/6/2023).
Baca juga: Profil Puskesmas Lendang Nangka, Jadi Saksi Bisu Konflik Antar Dua Desa di Lombok Timur
"Banyak yang stunting di Lombok Timur, wilayah kerja Puskesmas Lendang Nangka menjadi lokusnya, dan memang banyak disini. Jumlah stunting saat ini mencapai 682 anak," kata Agusnawadi.
Dijelaskannya, ada lima desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Lendang Nanga yakni Desa Lendang Nangka Utara, Lendang Nangka, Kumbang, Kesik, dan desa Danger.
Kasus stunting tersebar di lima desa itu, namun kasus yang paling banyak terjadi di desa Lendang Nangka Utara.

Satu desa tersebut masuk kategori desa dengan angka stunting tertinggi yakni mencapai 194 orang.
Tingginya angka stunting di desa itu berkaitan pula dengan angka perkawinan anak yang tinggi. Puluhan anak yang masih di bawah umur menikah dalam kurun waktu satu tahun ini.
"Bahkan mereka rata-rata di umur 14 tahun sudah hamil, dan kelas 2 SMP itu rata rata sudah kawin," tegas Agusnawadi.
Untuk mengatasi persoalan itu, kata dia, Puskesmas Lendang Nangka membuat satu program khsusu yang disebut program remaja.
Program itu bertugas menyusur desa yang rentan pernikahan anak. Di sana mereka memberikan penyuluhan di masing-masing posyandu.
Selain itu, Program Remaja Puskesmas Lendang Nangka juga berupaya menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk segera membuata awik-awik yang mengatur tentang pernikahan dini.
"Makannya kita dorong kepala desa supaya buat awik-awik. Setelah dibuat kemudian di sosialisasikan," jelasnya.
"Semacam aturan supaya ada batasnya. Jangan kelas 2 SMP langsung kawin," lanjutnya.
Pernikahan Dini di Lombok
anak di bawah umur
Puskesmas Lendang Nangka
penyuluhan
Berita Lombok Timur
Agusnawadi Alipurman
TBC di Lombok Timur Tahun 2023 Tembus 1.682 Kasus, Dinkes Tambah Fasilitas di Puskesmas |
![]() |
---|
PKBI NTB: Eliminasi TBC di Lombok Timur Perlu Komitmen dan Aksi Nyata Bersama |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Terapkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer di 35 Puskesmas Mulai Januari 2024 |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Pastikan Stok Obat di Puskesmas Tercukupi hingga Akhir Tahun 2023 |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Lombok Timur Ajukan 255 Formasi PPPK, Terbanyak Formasi Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.