Wawancara Khusus

Panel Barus: Musra Adalah Legacy Politik Kepemimpinan Jokowi Merawat Demokrasi

Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menyatakan rakyat menjadi faktor penentu perubahan.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus saat wawancara dengan Tribun Network di Jakarta, Jumat (5/5/2023). 

Peserta kita kasih barcode, rata-rata mereka jumlahnya ribuan bahkan terbanyak kemarin di Jawa Tengah bisa lebih dari 15 ribu yang hadir.

Dari barcode itu kemudian mereka scan. Mereka dapat menjawab di situ apa agenda kebangsaan yang paling penting? Apa sih program prioritas yang diharapkan? Karakter pemimpin seperti apa yang paling penting?

Kemudian dipertanyaan siapa calon presiden dan calon wakil presiden pilihan anda itu tidak ada pilihannya. Anda bebas boleh memilih.

Jadi apa yang ada di e-voting itu juga digambarkan dalam diskusi sebelumnya. Setelah selesai acara baru kita umumkan hasil musra di provinsi A begini, dan seterusnya, dan seterusnya.

Gagasan melakukan musra ini original idenya dari siapa?

Saya pikir semua teman-teman relawan punya peran dan kontribusi dalam musyawarah rakyat.

Ini juga tidak lepas dari pidato serta arahan dari Presiden Jokowi di Borobudur bulan Mei 2022. Ketika beliau bilang ojo kesusu, itu masih relevan sampai hari ini.

Kalau saya pribadi menjawab arahan itu, kita ora kesusu. Kita nggak buru-buru, tunggu komando.

Beliau juga bilang gali lagi aspirasi dari rakyat, apa lagi kira-kira kehendak rakyat. Ini kan berarti Pak Jokowi menempatkan suara rakyat menjadi faktor utama.

Kita sudah punya ide ditambah lagi gayung bersambut pidato seperti itu. Wah hatinya sama kita dengan Presiden. Bahwa rakyat ini akan menjadi faktor penentu perubahan ke depan.

Sebelum melakukan eksekusi apakah itu diobrolkan dulu dengan Pak Jokowi?

Oh iya pasti kita bicarakan dahulu. Kita bilang akan menjalankan musyawarah rakyat, beliau bilang bagus.

Beliau sangat mendukung. Buktinya beliau juga berpidato di pembukaan musra 8 Agustus 2022 di Arcamanik Bandung.

Musra adalah instrumen demokrasi, sama pikirannya. Hatinya juga sama bahwa rakyat ini menjadi penentu arah perubahan.

Apakah keberadaan musra ini menjadi alat untuk melawan partai politik?

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved