Wawancara Khusus

Panel Barus: Musra Adalah Legacy Politik Kepemimpinan Jokowi Merawat Demokrasi

Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menyatakan rakyat menjadi faktor penentu perubahan.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus saat wawancara dengan Tribun Network di Jakarta, Jumat (5/5/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menyatakan rakyat menjadi faktor penentu perubahan ke depan. Hal ini menjadi dasar musra digelar dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo.

“Prinsip dari pelaksanaan musra ini kita ingin ada ruang yang kita buka untuk rakyat supaya rakyat terlibat dalam menentukan arah demokrasi ke depan,” ucap Panel dalam wawancara di kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: Soal Lampung, Presiden Jokowi Hanya Tersenyum, Sampai Ketiduran Karena Jalannya Mulus

Berikut petikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Panel Barus.

Apa yang menjadi dasar pemikiran para relawan Joko Widodo untuk melaksanakan musyawarah rakyat?

Prinsip pelaksanaan musra ini, kita ingin ada ruang yang kita buka untuk rakyat supaya rakyat terlibat dalam menentukan arah demokrasi ke depan.

Karena dalam menentukan arah demokrasi keterlibatan rakyat adalah syarat utama. Nah seperti apa keterlibatannya? Itu memang kita bagi-bagi dia sistemnya.

Rakyat berbicara tentang apa agenda kebangsaan ke depan menurut rakyat. Apa program prioritas nasional ke depan yang harus dijalankan oleh pemimpin kita selanjutnya.

Yang terakhir rakyat juga bebas berbicara untuk menyampaikan siapa calon pemimpin ke depan sebagai penerus Pak Jokowi pasca 2024.

Jadi ini agenda kebangsaan bukan hanya memilih siapa calon pemimpin berikutnya, tapi apa saja yang akan dilakukan lima tahun ke depan.

Bisa dijelaskan tidak bagaimana tata caranya dalam musra supaya metode obyektif yang diterapkan itu kena kira-kira begitu?

Ya, musra ini dilaksanakan di seluruh Indonesia. Basisnya di setiap provinsi.

Di setiap agenda musra ini ada panelis-panelis yang berbicara tentang agenda kebangsaan, program prioritas harapan, dan nama-nama calon capres-cawapres.

Tapi tugas panelis ini hanya memantik, bukan pembicara seminar karena porsi besarnya rakyat yang harus berbicara.

Dalam forum musra ini rakyat berbicara menyatakan sikap, pendapat, opini, gagasan. Bahkan tidak sedikit problem-problem lokal juga muncul di sana.

Ada juga bicara nama-nama capres-cawapres sebagai penerus Pak Jokowi. Setelah rakyat bicara panjang lebar, ada satu mekanisme yang kita pakai rakyat untuk ikut dalam e-voting.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved