Mengenal Sesimbing, Ungkapan Bersifat Sindirian Dalam Budaya Sasak

Laporan Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Terdapat berbagai khazanah kekayaan kebudayaan suku Sasak, Pulau Lombok.

Salah satunya bentuk kekayaan intelektual berupa tradisi lisan yakni Sesimbing.

Sesimbing merupakan kalimat hikmah yang bersifat sindirian dengan berpola perbandingan terhadap kehidupan binatang atau perbandingan terhadap gejala alam dengan konotasi negatif.

Berikut adalah contoh kalimat-kalimat Sesimbing beserta arti dan makna di dalamnya.

1. Maraq kelampan basong kempaliq

Artinya: seperti pembawaan anjing yang suka mengendus-endus tidak jelas tujuannya

Makna: Sindiran kepada orang yang tidak memiliki pendirian atau plin-plan serta suka memanfaatkan situasi dan kondisi serta menjalin pertemanan ketika memiliki kepentingan saja.

2. Alus-alus tain jaran

Artinya: Halus-halus kotorang kuda

Maknanya: Sindiran terhadap orang yang nampak baik dari luar, namun pada dasarnya ia adalah orang kasar, atau dapat juga dimaknai bahwa bicaranya halus tetapi hatinya jahat.

3. Kebango mate isiq lepang

Artinya: Burung Bangau mati oleh kodok

Makna: Sindiran kepada seorang pemimpin yang kalah oleh bawahannya, dalam hal ini, kalah berarti kalah cerdik, cerdas, bijaksana dan lain-lain.

4. Maraq pemangan landak

Artinya: Seperti cara makan landak

Makna: Seperti landak yang mencoba-coba semua jenis makanan hanya sekedar untuk dicicipi, namun tidak dinikmati. Sehingga ungkapan ini menjadi sindiran bagi orang yang sering mengerjakan semua hal namun tidak ada satupun yang tuntas.

Bahkan pekerjaan yang bukan keahliannya namun tetap saja bersikeras untuk dikerjakan.

(*)