Liga 1 Indonesia

Liga 1 Indonesia Musim Ini Sangat Kejam bagi Pelatih Lokal, Bertahan Tinggal Dua Orang

Sampai hari ini tersisa dua orang pelatih lokal yang bertahan mengasuh klub peserta Liga 1 Indonesia. Selebihnya merupakan pelatih asing.

Editor: Dion DB Putra
SURYA/Habibur Rohman
Pelatih Persebaya, Aji Santoso. Aji Santoso merupakan satu di antara dua pelatih lokal yang masih bertahan mengasuh timnya di Liga 1 Indonesia musim 2022-2023. 

“Saya yakin selama pelatih lokal diberi kesempatan, diberikan wewenang yang lebih, saya pikir mereka punya potensi,” tuturnya menambahkan.

Ia mendesak kepada Asosiasi Pelatih untuk pro aktif. Caranya bisa dengan mencanangkan regulasi mengenai kriteria pelatih asing, sehingga tim tidak asal dalam mendatangkan peracik taktik impor.

“Misalnya mereka pegang di negaranya di level tertinggi selama 5 tahun. Ada hal hal seperti itu, ada regulasi yang mungkin harapannya memang pelatih asing punya kualitas,” kata Seto.

Untuk memaksimalkan ide itu, Seto menyebut bisa ditambahkan regulasi mengenai keterlibatan pelatih lokal dalam sebuah tim.

Penyaringan kualitas pelatih asing dirasanya bisa menjadi jembatan bagi ahli taktik lokal untuk belajar kembali. Sehingga, pelatih-pelatih lokal bisa ikut bertumbuh dan berpeluang kembali menjadi raja di kompetisinya sendiri.

“Kalaupun ada banyak pelatih asing ya harapannya pelatih lokal banyak dilibatkan di situ. Jadi untuk transfer ilmu, jadi tidak sekadar membawa (asisten pelatih sendiri). Meskipun itu wewenang pelatih, tapi harapan ya bisa transfer ilmu,” ujar Seto Nurdiantoro.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Fenomena Pelatih Indonesia Tersingkir dari Liga 1 2022-2023

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved