Berita Bima

DPRD Kota Bima Evaluasi Diskominfotik, Nilai Program WiFi Masuk RW Bak Dua Sisi Mata Pisau

Program WiFi di Kota Bima dapat memberikan dampak positif dan negatif sekaligus

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Monev yang dilakukan Komisi III DPRD Kota Bima ke Dinas Kominfotik Kota Bima tentang program WiFi masuk RW, Kamis (12/1/2023). Program WiFi di Kota Bima dapat memberikan dampak positif dan negatif sekaligus. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - DPRD Kota Bima sedang melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program tahun 2022 ke setiap OPD dan bagian Pemerintah Kota Bima.

Komisi III Monev ke Dinas Kominfotik Kota Bima yang dipimpin oleh Muhammad Amin dari Partai Golkar, Wakil Ketua Komisi Ryan Kusuma Putra dan beberapa anggota komisi lainnya,Kamis (12/1/2023) siang..

Dalam kunjungan Monev ini, Komisi III menelisik program WiFi masuk RW di seluruh Kota Bima.

Rombongan Monev disambut Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, H Mahfud bersama Sekretaris Is Fahmi, Kabag dan sejumlah staf lain.

Baca juga: Kota Bima Masih Miliki Wilayah Blank Spot Internet, Tahun 2023 Dipasang BTS di 6 Titik

Program ini, ungkap Amin, telah berjalan sejak akhir tahun 2022 lalu dan hingga saat ini masih terus berjalan.

"Ternyata sudah mulai pemasangan WiFi. Bahkan sudah ada yang dipasang," ungkapnya.

Selain itu, program WiFi masuk RW ini juga direncanakan akan masuk ke kawasan relokasi.

Program ini memiliki pagu anggaran Rp 900 juta, dengan kapasitas bandwidth 20 Mbps per titik.

"Kapasitas WiFi besar juga per titik ini," kata Amin.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Ryan Kusuma Putra atau yang akrab disapa RKP menyampaikan, program WiFi sebenarnya memberikan dampak positif dan negatif sekaligus.

Menurutnya, dengan adanya WiFi gratis di setiap RW maka kebutuhan digitalisasi warga dan juga perangkat lingkungan terpenuhi.

Namun akan menjadi negatif, ketika WiFi tersebut tidak dibatasi penggunaannya pada anak.

"Seperti kita tahu anak-anak sekarang, kalau sudah tahu ada WiFi gratis pasti kumpul di situ sampai lupa waktu belajar," ujar RKP.

Politisi Demokrat ini berharap, Diskominfotik nantinya memberikan pelatihan khusus kepada RW atau operator WiFi agar mengatur pembatasan pengaktifan atau penggunaan WiFi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved