Piala AFF

Mantan Bintang Timnas Thailand: Piala AFF adalah Turnamen Terburuk yang Pernah Saya Lihat

Sasom Pobprasert mengatakan demikian setelah melihat keputusan kontroversial wasit yang memimpin pertandingan babak semifinal leg pertama Piala AFF.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Pemain timnas Indonesia, Dendy Sulistyawan dan pemain timnas Vietnam, Doan Van Hau seusai berbenturan saat berebut bola pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023). Pertandingan ini berakhir seri 0-0. 

TRIBUNLOMBOK.COM - "Piala AFF adalah turnamen terburuk yang pernah saya lihat."

Demikian pernyataan lugas mantan pemain bintang Timnas Thailand, Sasom Pobprasert dikutip Siam Sport via Soha.vn pada Senin (9/1/2023).

Sasom Pobprasert mengatakan demikian setelah melihat keputusan kontroversial wasit yang memimpin pertandingan babak semifinal leg pertama Piala AFF 2022.

Pada laga Malaysia vs Thailand di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, 7 Januari 2023, wasit Kim Dae-yong dari Korea Selatan menganulir gol kedua Malaysia yang dicetak Dominic Tan.

Wasit Kim menganulir gol tersebut karena menilai Dominic Tan melakukan pelanggaran kepada pemain Thailand saat melakukan duel udara di kotak penalti.

Keputusan kontroversial lain Kim Dae-yong adalah tidak memberi penalti kepada Thailand ketika Bordin Phala dijatuhkan Shamie Nur Iszuan di dalam kotak 16 meter.

Kontroversi tersebut mendapat komentar dari eks gelandang Timnas Thailand, Sasom Pobprasert.

Pobprasert menyebut Piala AFF adalah turnamen sepak bola terburuk karena tidak menggunakan Video Assistant Referee alias VAR.

"Saya telah melihat negara berkembang atau turnamen besar, seperti Liga Thailand, menggunakan VAR. Namun, Piala AFF masih belum," kata Pobprasert.

Baca juga: Indonesia vs Vietnam: Garuda Datang untuk Menang, Live on RCTI Senin 9 Jan Pukul 19.30 WIB

Pobprasert juga menyinggung laga Indonesia vs Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta yang berakhir imbang 0-0.

Menurut Sasom Pobprasert, Timnas Indonesia layak mendapat penalti saat Doan Van Hau melakukan pelanggaran menjelang akhir laga.

"Tidak hanya kami yang tidak diberikan dua penalti (melawan Malaysia), tetapi dalam pertandingan Indonesia vs Vietnam, juga banyak pelanggaran yang dihilangkan."

"Indonesia seharusnya diberi penalti (saat terjadi benturan di akhir pertandingan), Doan Van Hau," tutur Pobprasert.

Sasom Pobprasert yang mengoleksi delapan caps bersama timnas Thailand menambahkan bahwa keputusan kontroversial wasit juga terjadi pada fase grup.

Ia menyoroti keputusan wasit Ryuji Sato memberikan penalti kepada Vietnam setelah Azam Azmi melanggar Doan Van Hau meski keduanya melakukan kontak di luar lapangan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved