RSUD Provinsi NTB
RSUD NTB Targetkan Bisa Operasi Bedah Jantung Mandiri pada 2024
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil menggelar operasi bedah jantung terbuka pertama pada Jumat.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil menggelar operasi bedah jantung terbuka pertama pada Jumat (16/12/2022).
RSUD NTB pun menargetkan bisa melakukan operasi bedah jantung secara mandiri pada tahun 2024.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD NTB dr Lalu Herman Mahaputra.
"Tanggal 16 Desember 2022 ini menjadi hari bersejarah bagi RSUP NTB karena berhasil melakukan operasi bedah jantung pertama, tapi ke depan harapannya di 2024, kami sudah bisa melakukannya sendiri. Bila perlu kalau bisa tahun 2023 bisa kita lakukan," ujarnya.
Baca juga: Dokter Jack: Kami di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tak Henti-hentinya Melakukan Inovasi
Ia mengatakan dalam operasi bedah jantung pertama ini pihaknya masih mendapat pengampuan dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.
Namun, seiring dengan dokter-dokter yang saat ini sedang sekolah spesialis, sehingga pada tahun 2024 sudah bisa melakukan secara mandiri.
"Target satu tahun ini kita masih pengampuan dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, sambil kita menunggu teman spesialis yang masih sekolah," terang dokter Jack sapaan akrabnya.
Dokter Jack mengakui saat ini RSUD NTB memiliki tujuh dokter spesialis untuk menangani penyakit kardiovaskuler seperti jantung, sehingga sudah cukup untuk melakukan operasi bedah jantung sendiri.
Baca juga: Direktur RSUD Provinsi NTB Dokter Jack Hadiri Fun ASN Triathlon 2022
"Memang secara idealnya belum. Tetapi tujuh dokter spesialis ini sudah cukup. Cuman kalau ada kasus kita akan kolaborasi dulu seperti dengan dokter Rumah Sakit Jantung Harapan Kita," ucapnya.
Ia mengatakan jumlah kunjungan pasien dengan jantung ke RSUD mencapai 900-1.300 orang per tahun dengan 500 pasien memerlukan rawat inap dan 200 lainnya dirujuk berobat ke luar daerah, seperti Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, RSUD Surabaya dan RSUD Sanglah, Bali.
Namun, dengan dilakukannya operasi bedah jantung di NTB, maka tidak perlu lagi harus dirujuk ke luar.
"Jadi dengan dengan keberhasilan operasi, dokter dan peralatan yang ada, maka kami bisa menerima rujukan pasien penyakit jantung dari rumah sakit lain khususnya di Indonesia Timur," katanya.
Sementara Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, dr Hananto Andriantoro mengatakan RSUD NTB sudah selayaknya pada tingkat utama, yakni melakukan tindakan bedah jantung terbuka karena NTB yang terdiri atas delapan kabupaten dan dua kota dengan total 5,2 juta warga. Dari jumlah itu 1,5 persen menderita penyakit jantung koroner.
Oleh karena itu, tindakan intervensi yang dilakukan RSUP NTB juga sudah mendekati 1.000 tindakan dalam satu tahun.