Catatan Sepak Bola
Piala Dunia Qatar Banyak Kejutan dan Harapan
Negara-negara dengan tradisi juara baik di Piala Eropa maupun di ajang Piala Dunia masih melenggang walau sempat pula dihajar di partai akhir grup.
Satu lagi dari Eropa adalah sang juara Eropa, Portugal. Walau masih mengandalkan pemain top yang sudah memasuki usia gaek, Cristiano Ronaldo dan Pepe , tapi pemain generasi berikutnya tak boleh dipandang sebelah mata.

Lihatlah bagaimana Bruno Fernandes melob bola dan menendang pinalti ke gawang lawan.
Satu kekalahan akan menginspirasi pelatih berwajah stabil , Fernando Santos. Pelatih kawakan ini bahkan mengancam akan mencopot ban kapten dari lengan Ronaldo jika tidak memperbaiki perilakunya saat diganti waktu lawan Korea.
Dari belahan Amerika latin tahun ini adalah tahun kebangkitan Brasil. Kombinasi pemain internasional yang merumput di Liga Eropa dan pemain top Corinthians jelas menjanjikan performa yang solid antar lini.
Bayangkan saja lini belakang dihuni andalan Paris St Germain, lini tengah beraroma Manchester United dan sayap kiri Real Madrid serta ujung tombak muda berwajah jahil Richarlison , yang membuktikan dirinya tidak kalah dari Firmino yang tidak dipilih Tite untuk dibawa ke Qatar.
Striker Spurs ini mencetak gol terbaik di partai perrtama dan mencetak gol team terbaik ke gawang Korsel, setelah sebelumnya melakukan juggling bola dengan kepalanya.
Gol ini seperti membuat perbedaan besar kembali nampak antara Brasil dan Republik Korea yang digadang-gadang akan kembali memberi kejutan.
Lantas bagaimana harapan fans? Tentu saja di Indonesia fans Argentina dengan Messi-nya masih mayoritas berharap Argentina ke final dan juara. Para analis juga demikian.
Sebagian berharap Brasil dan Prancis bertemu di final Ideal secara statistik dan kerinduan.

Di pihak lain , para dreamers berharap Piala Dunia diakhiri dengan kejutan yakni Inggris atau Portugal atau Belanda yang juara.
Semua memang bisa terjadi. Bola itu bundar, walau bola adidas terbaru sudah ditanami chip super canggih sehingga bisa melaporkan posisi dirinya di lapangan secara 4 dimensi tapi bentuknya tetaplah bulat bundar dan lenting.
Jadi masyarakat bola Indonesia tetaplah begadang, berdoa dan bergembira. Seraya menuliskan harapan suatu hari kelak Indonesia bisa menjadi tuan rumah putaran final piala dunia, sebagai satu-satunya cara agar Indonesia bisa ikut bursa taruhan juara dunia.
Hayya....hayya... (*)