Catatan Sepak Bola
Piala Dunia Qatar Banyak Kejutan dan Harapan
Negara-negara dengan tradisi juara baik di Piala Eropa maupun di ajang Piala Dunia masih melenggang walau sempat pula dihajar di partai akhir grup.
Oleh Dewa Putu Sahadewa
Pengamat dan Penggemar Sepak Bola
TRIBUNLOMBOK.COM - Sebagaimana kejutan dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah putaran final Piala Dunia 2022, demikian pula tersaji banyak drama di dalam pertandingan awal dan tentu saja pada partai terakhir grup.
Baca juga: Maroko Mengincar Langit
Kejutan pertama tentu takkan mudah dilupakan ketika serangan badai pasir Arab Saudi membutakan para pemain belakang Argentina dengan hasil Lionel Messi dkk kalah 1-2.
Walau Arab Saudi gagal melanjutkan kejutannya sekaligus gagal melangkah ke babak knock out di 16 besar.
Sebaliknya kekalahan pertama ini seperti melecut dan menyatukan para pemain Argentina hingga di partai selanjutnya tampil lebih solid, walau kesan Messi sentris tidak serta merta hilang dari aura permainan tim tango.
Selanjutnya sebagai juara grup, Argentina berhadapan dengan Australia dan tren kemenangan masih di pihak Argentina.
Para suporter dan team IT game semakin berdebar akan kebenaran ramalan bahwa juara dunia 2022 adalah Argentina. Tunggu dulu.

Negara-negara dengan tradisi juara baik di Piala Eropa maupun di ajang Piala Dunia masih melenggang walau sempat pula dihajar di partai akhir grup. Spanyol dipecundangi Jepang.
Walau tak seburuk Jerman yang juga dipermalukan tim Matahari Terbit dan berakibat angkat koper lebih awal.
Tim Jepang bagaikan Yakuza yang begitu dingin membantai lawan-lawan yang punya nama besar di dunia sepakbola.
Dengan alasan memberi jam terbang untuk para pemain cadangan , bagi Spanyol tetap saja catatan kekalahan dari Jepang itu memberi peringatan keras untuk Alvaro Morata cs agar tak pernah memandang remeh lawan siapapun.
Morata yang seperti biasa banyak membuang peluang, tiki taka yang tidak berakhir tajam, serta peran Busquet yang harus selalu mampu menghalau serangan balik lawan, mesti diperbaiki Enrique sang pelatih yang sudah mulai mengurangi kecenderungannya , yakni Barcelona centris.
Prancis sangat layak disebut sang juara bertahan dan salah satu favorit juara. Tanpa Benzema, lesakan gol secara konsisten disumbangkan oleh Kylian Mbappe yang semakin matang permainannya.
Kecepatan lari dengan dan tanpa bola dan akurasi tembakan striker terbaik dunia ini sungguh menggetarkan kiper lawan.
Saya sebenarnya ingin membahas Inggris dan Belanda juga tapi nanti saja. Mereka dihambat secara mental oleh tradisi.