Direlokasi, 49 KK Warga Terdampak Pembangunan Sirkuit Mandalika Tempati Rumah Baru
Sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) dari 120 KK warga yang direlokasi akibat pembangunan Sirkuit Mandalika telah menempati hunian tetap baru.
Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
Ada pula temporary water supply dengan tangki air dan suplai air melalui truk dan peningkatan jalan akses menuju permanent resettlement sepanjang 2,5 km yang saat ini sedang dalam tahap pekerjaan konstruksi Rigid.
Pelatihan Kepada Masyarakat yang Terdampak
Selain itu, ITDC juga berkolaborasi menyiapkan program peningkatan capacity building untuk warga HPL 94 yang berpindah dan masyarakat Desa Penyangga The Mandalika.
Beberapa program kolaborasi antara ITDC dan Universitas Mataram yaitu produksi snack untuk kelompok wanita, pelatihan homestay oleh Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Pelatihan Pensaosan (pencampuran) Rokok, dan Pelatihan Desain Produk Turunan Kain Tenun / Songket oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah.
Dukungan penyediaan infrastruktur (permanent water supply, temporary water supply, dan jalan akses) dijalankan sebagai bagian dari program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP).
MUTIP adalah program yang dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Sebagai informasi, sebelum menempati hunian tetap ini, 120 KK tersebut ditempatkan di hunian sementara seluas 2,5 ha di HPL 94 yang disediakan ITDC bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Di hunian sementara, masing-masing KK telah menempati kavling seluas lebih kurang 100 m2.
Fasilitas yang tersedia di lahan tersebut berupa infrastruktur dasar seperti sumur, jalan akses, listrik, PJU, toilet, tempat sampah, drainase, sanitasi, kandang komunal dan kelengkapan fasilitas umum lainnya seperti mushola dan posyandu di lokasi hunian sementara.
"Kami berharap dengan kepindahan warga ke hunian tetap ini, masyarakat dapat hidup lebih nyaman dan tenang. Dengan pelatihan yang kami berikan, kami juga berharap kesejahteraan masyarakat terus berkembang dan dapat hidup lebih baik lagi," tutup Bram.
(*)