Sinopsis Sinetron
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Jumat 2 Desember 2022: Rencana Balas Dendam Edi Dimulai
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 tayang pada Jumat 2 Desember 2022 pukul 20.00 WITA. Bang Edi mulai operasi balas dendam, Gobang ke terminal.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNLOMBOK.COM - Sinetron Preman Pensiun Season 7 bakal tayang pada hari Jumat 2 Desember 2022 pukul 20.00 WITA.
Sinetron Preman Pensiun Season 7 memperlihatkan orang-orang yang menarik pedagang di jalanan.
Mereka mengaku siap bertempur dalam sinetron Preman Pensiun Season 7 episode malam ini.
Selain itu, sosok Kang Gobang juga turut diperlihatkan.
Ia terlihat pergi ke suatu tempat bersama Bubun, Cecep, Murad dan Ujang.
Rupanya, Kang Gobang pergi ke terminal, tempat kerjanya dulu.
Sesampainya di sana, ia bertemu dengan orang-orang yang sekarang bekerja di terminal.
Tak hanya itu, para senior tersebut terlihat berdiskusi di sebuah warung makan.
Rupanya, mereka membahas kemungkinan Bang Edi melakukan serangan balasan.
Apalagi Kang Mus sudah mewanti-wanti hal itu pada mereka.
Perkiraan itu ternyata benar.
Bang Edi sudah memulai operasi balas dendamnya.
Ia terlihat menghubungi orang bayarannya dulu.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka semua?
Kita lihat jawabannya malam ini.
Baca juga: Naik Daun dan Main Sinetron Seusai Jadi Aspri Hotman Paris, Regina Preman Pensiun: Makasi Abang
Jangan lupa untuk menyaksikan sinetron Preman Pensiun Season 7 pukul 20.00 WITA malam nanti.
Kamu bisa menyaksikannya via link live streaming berikut ini:
Preman Pensiun adalah sinetron Indonesia produksi MNC Pictures yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 17.00 WIB di RCTI.
Sinetron ini disutradarai oleh Aris Nugraha.
Sinetron yang ide ceritanya dari Aris Nugraha ini, yang awal musim dibintangi oleh Didi Petet, Epy Kusnandar, dan Mat Drajat.
Sinetron ini menceritakan kehidupan premanisme di Kota Bandung
Baca juga: Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Selasa 1 November 2022: Tony Memulai Rencana Balas Dendam
Serial komedi penuh inspirasi Bahar (disapa “Kang Bahar”) yang sebenarnya hanya “preman kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi pelindung (“backing”) para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar (Pasar Palasari) dan terminal bus (Terminal Cicaheum) di Kota Bandung.
Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar, Bahar merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.
Di Kota Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.
Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekat perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari pemegang kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, seorang maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi karena ketika Muslihat pulang ke kampung (di Samarang, Garut) dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Baca juga: Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Jumat 28 Oktober 2022: Terminal Panas, Ada Pemberontakan?
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya.
Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.
Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya seorang pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed.
Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.
Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.
(TribunLombok)