Sinopsis Sinetron
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Jumat 2 Desember 2022: Rencana Balas Dendam Edi Dimulai
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 tayang pada Jumat 2 Desember 2022 pukul 20.00 WITA. Bang Edi mulai operasi balas dendam, Gobang ke terminal.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari pemegang kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, seorang maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi karena ketika Muslihat pulang ke kampung (di Samarang, Garut) dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Baca juga: Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Jumat 28 Oktober 2022: Terminal Panas, Ada Pemberontakan?
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya.
Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.
Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya seorang pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed.
Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.
Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.
(TribunLombok)