Sinopsis Sinetron

Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Kamis 24 November 2022: Kelompok Cecep dan Edi Bentrok

Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 tayang pada Kamis 24 November 2022 pukul 20.00 WITA. Akhirnya kelompok Cecep dan suruhan Bang Edi bertemu.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Instagram/ MNC Pictures
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 tayang pada Kamis 24 November 2022 pukul 20.00 WITA. Akhirnya kelompok Cecep dan suruhan Bang Edi bertemu. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sinetron Preman Pensiun Season 7 bakal tayang pada hari Kamis 24 November 2022 pukul 20.00 WITA.

Sinetron Preman Pensiun Season 7 memperlihatkan Kang Cecep, Murad, Ujang dan Iwan.

Mereka berkonvoi dan berkumpul dalam sinetron Preman Pensiun Season 7 episode malam ini.

Rupanya, mereka bertemu dengan orang-orang suruhan Bang Edi.

Kang Cecep menegaskan bahwa tidak seharusnya mereka menggusur orang lain menggunakan kekerasan.

Bentrokan antar dua kelompok pun tak terhindarkan.

Sebelum terjadi 'salam olahraga', musuh Kang Cecep itu sempat menghubungi Bang Edi.

Bang Edi memerintahkan mereka untuk menghabisi Cecep cs.

Tak lama berselang, kedua kelompok itu bentrok.

Usut punya usut, Kang Mus sudah mengetahui hal ini.

Hal itu terungkap dari dialognya dengan Esih.

Sementara itu, Agus dan Yayat merenungi nasib mereka yang kalah dari Didu.

Di sisi lain, terminal terlihat kembali normal.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka semua?

Kita lihat jawabannya malam ini.

Baca juga: Naik Daun dan Main Sinetron Seusai Jadi Aspri Hotman Paris, Regina Preman Pensiun: Makasi Abang

Jangan lupa untuk menyaksikan sinetron Preman Pensiun Season 7 pukul 20.00 WITA malam nanti.

Kamu bisa menyaksikannya via link live streaming berikut ini:

LINK

Preman Pensiun adalah sinetron Indonesia produksi MNC Pictures yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 17.00 WIB di RCTI.

Sinetron ini disutradarai oleh Aris Nugraha.

Sinetron yang ide ceritanya dari Aris Nugraha ini, yang awal musim dibintangi oleh Didi Petet, Epy Kusnandar, dan Mat Drajat.

Sinetron ini menceritakan kehidupan premanisme di Kota Bandung

Baca juga: Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Selasa 1 November 2022: Tony Memulai Rencana Balas Dendam

Serial komedi penuh inspirasi Bahar (disapa “Kang Bahar”) yang sebenarnya hanya “preman kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi pelindung (“backing”) para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar (Pasar Palasari) dan terminal bus (Terminal Cicaheum) di Kota Bandung.

Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar, Bahar merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.

Di Kota Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.

Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekat perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.

Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari pemegang kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, seorang maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.

Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.

Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.

Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.

Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi karena ketika Muslihat pulang ke kampung (di Samarang, Garut) dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Baca juga: Sinopsis Sinetron Preman Pensiun Season 7 Jumat 28 Oktober 2022: Terminal Panas, Ada Pemberontakan?

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya.

Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.

Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya seorang pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.

Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed.

Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.

Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.

(TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved