Liga 1 Indonesia

Pelatih Bali United Stefano Cugurra Tanggapi Positif Rencana Kongres Luar Biasa PSSI

Beberapa nama yang mencuat ialah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurrachman, Ratu Tisha, Kaesang Pangarep, Azrul Ananda

Editor: Dion DB Putra
BALIUNITED.COM
Pelatih Bali United asal Brasil,Stefano Cugurra. 

TRIBUNLOMBOK.COM,DENPASAR– Pelatih Bali United Stefano Cugurra menanggapi positif rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

KLB tersebut diharapkan juga merombak kepengurusan PSSI sebagai pihak yang dinilai paling bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 135 orang seusai pertandingan sepak bola antara Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca juga: Iwan Bule Tak Mau Mundur dari Jabatan Ketum PSSI: Saya Bukan Pecundang

Desakan dari pecinta sepak bola Indonesia, klub hingga Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus Kanjuruhan yang terus mengalir membuat PSSI tak bisa lagi berkilah dan mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) yang mestinya berlangsung pada November 2023 menjadi 18 Maret 2023.

KLB diharapkan pelbagai pihak menjadi titik terang sepak bola tanah air.

Bursa calon pengganti ketua umum PSSI Mochamad Iriawan pun mulai memanas.

Beberapa nama yang mencuat ialah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurrachman, Ratu Tisha, Kaesang Pangarep, Azrul Ananda hingga Erick Thohir.

Di lain sisi tak kalah penting adalah nasib kelanjutan kompetisi juga harus segera dipastikan. PSSI dan PT LIB sebagai operator Liga 1 dan Liga 2 2022/2023, harus kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah.

Kompetisi Liga 1 bakal kembali digulirkan pada 25 November 2022.

Namun begitu rencana itu masih belum bisa dianggap angin segar, sebab masih banyak lika-liku jalan yang harus ditempuh, dari investigasi dan evaluasi yang sudah satu bulan lebih berjalan.

“Saya cuma pikir mudah-mudahan waktu Liga balik lagi semua pasti lebih bagus lagi. Yang paling penting lebih aman waktu suporter bisa datang ke stadion. Bisa menikmati pertandingan semua harus aman,” kata Teco kepada Tribun Bali, Sabtu (5/11/2022).

Bagi Teco, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan masalah besar di dalam sepak bola. Dia berharap itu menjadi kejadian terakhir suporter meninggal dunia akibat pertandingan sepak bola di Indonesia.

“Saya pikir perlu dilakukan evaluasi setelah masalah besar yang terjadi di Malang harus ada evaluasi buat sepak bola. Waktu (Liga) kembali bergulir, bisa balik lebih bagus. Cuma itu saja. Harus lebih aman buat tidak ada masalah lagi,” kata Teco.

“Mudah-mudahan ini yang terakhir suporter meninggal di sepak bola Indonesia,” sambung pelatih yang sudah membawa Bali UNited dua kali juara itu.

PSSI telah memutuskan untuk melakukan KLB yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum Mochamad Iriawan setelah melakukan Exco Emergency Meeting di Kantor PSSI, Jakarta Pusat pada 28 Oktober 2022 yang dihadiri 12 jajaran Exco PSSI dan mengirim surat pemberitahuan ke FIFA.

"Exco PSSI memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme KLB sesuai tahapan aturan organisasi," terang pria yang akrab disapa Iwan Bule itu dalam pernyataannya.

Sistem bubble

Di sisi lain, Stefano Cugurra kurang sependapat apabila lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 dilaksanakan dengan system bubble.

Mencuat kabar kelanjutan Liga 1 digelar terpusat di satu tempat, seperti halnya musim 2021/2022 lalu saat sepak bola dihelat di tengah pandemi Covid-19.

Wacana yang berembus itu sudah ramai-ramai ditolak beberapa pengamat sepak bola dan klub, seperti Persis Solo dan Persebaya Surabaya yang terang-terangan menolaknya. Sistem bubble seperti yang dilaksanakan di Bali musim lalu dinilai hanya menguntungkan tim tertentu.

Bagi Teco pun demikian, sistem bubble membuat klub merogoh kocek finansial yang dalam dan justru bisa merugikan klub.

“Saya pikir waktu main system bubble semua team rugi financial. Harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus,” katanya.

Disamping itu, kompetisi dengan system bubble juga membatasi suporter untuk mendukung tim kebanggaannya karena harus pergi ke luar kota. Hal itu bagi Teco menjadi kerugian bermain tidak di hadapan pendukung sendiri.

Karena baginya, suporter memberikan peran penting dalam memompa semangat punggawa Serdadu Tridatu. “Terus main jauh dari suporter lagi,” ujarnya. (ian/tribunbali)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved