Wisata Lombok
Wisata Lombok, Naik Cidomo Seharga Mercedez Benz C-Class di Gili Trawangan
Menikmati wisata Lombok di Gili Trawangan tidak lengkap tanpa naik cidomo seharga mobil mewah. Cidomo jadi moda transportasi utama di Gili Trawangan.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Menikmati wisata Lombok di Gili Trawangan memang mengasikkan.
Selama puluhan tahun Gili Trawangan telah menjadi primadona wisata Lombok.
Selain karena alamnya eksotis, wisata Lombok di Gili Trawangan juga memiliki banyak hal unik dan menarik.
Salah satunya, keberadaan Cidomo yang menjadi moda transportasi utama di Gili Trawangan.
Karena di Gili Trawangan tidak boleh ada kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM), Cidomo menjadi alat transpotrasi utama di pulau kecil ini.
Baca juga: Wisata Lombok, Daftar Harga Moda Transportasi di Gili Trawangan: Sepeda hingga Cidomo
Keberadaan Cidomo di Gili Trawangan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
Cidomo sudah ada sejak lama di Gili Trawangan, bahkan sebelum wisata di kawasan ini maju seperti saat ini.
Keberadaan Cidomo di Gili Trawangan tergolong unik.
Meski moda transportasi ini masih menggunakan tenaga kuda, tapi harga Cidomo di Gili Trawangan setara dengan mobil mewah.
Itu karena izin untuk mendatangkan Cidomo ke pulau ini cukup mahal. Ditambah biaya perawatan kuda tidak mudah.

Pertama, harga izinnya yang sangat fantastis, harganya hampir sama dengan Mercedez Benz C-Class.
Dalam penjelasan salah satu staff operator di Koperasi Janur yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku, harga izin satu unit Cidomo seharga Rp700 juga hingga Rp800 juta.
"Mahal karena jumlah Cidomo yang sangat terbatas," tutur staff operator Koperasi Janur, saat ditemui TribunLombok.com, di Gili Trawangan, Selasa (25/10/2022).
Lebih lanjut staff operator tersebut mengatakan awalnya jumlah Cidomo di Gili Trawangan berjumlah 32 unit saja.
Baca juga: Rincian Harga dan Rute Snorkeling dengan Public dan Private Boat di Gili TrawanganÂ
Namun usai pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, jumlah unit Cidomo ditambah sebanyak 15 unit.
Sehingga sekarang berjumlah 47 unit Cidomo yang boleh beroperasi di Gili Trawangan.
Selain unit bertambah, harga pakan yang dikonsumsi kuda cukup mahal.
Untuk diketahui, seluruh pakan yang dikonsumsi kuda di Gili Trawangan berasal dari Pulau Lombok.
Karena berasal dari luar pulau Gili Trawangan, harga rumput sebanyak satu karung dibandrol Rp65 ribu.
Rumput itu hanya cukup untuk pakan selama sehari si kuda.
Sedangkan untuk harga dedak perkarungnya dibandrol seharga Rp300 ribuan untuk beberapa hari.
Dedak ini disediakan di salah satu gudang penyimpanan di Gili Trawangan, dan dibayarkan setiap satu bulan.
Cara membayar pakan tersebut pun dibayarkan oleh kusir Cidomo menggunakan sistem bagi tiga.
Yakni saat mendapatkan penumpang, penghasilan yang didapat oleh kusir tadi dibagi menjadi tiga.
Satu bagian untuk pemilik Cidomo (Koperasi Janur atau Hotel), kusir dan pakan kuda.
"Semisal kusirnya dapat Rp900 ribu, dibagi jadi sama-sama Rp300 ribu," tutur Staff Operator.
Dalam perkembangannya, staff operator mengatakan Cidomo sudah tidak seramai seperti dulu lagi, khususnya saat sebelum gempa bumi dan pandemi.
"Sekarang dapat Rp400 ribu saja sudah (tergolong) banyak ukurannya mas," ungkapnya.
Dan staff operator tersebut menjelaskan terdapat faktor lain sepinya Cidomo yang ada di Gili Trawangan.
"Sepeda roda dua yang kian menjamur, alhasil kami mulai ditinggalkan. Kami harap pemerintah mampu menyelesaikan permasalahan ini dengan menetapkan aturan sepeda roda dua yang kian menjamur," tandasnya.
(*)