Wisata Lombok
Wisata Lombok Sate Tanjung, Sate Ikan Legendaris yang Eksis Sejak Zaman Kolonial Belanda
Sate Tanjung merupakan salah satu kuliner khas yang bisa dicicipi saat jalan-jalan menikmati wisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
TRIBUNLOMBOK.COM - Jalan-jalan menikmati wisata Lombok tidak lengkap tanpa menikmati beragam kuliner khas masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok.
Salah satu kuliner khas wisata Lombok yang terkenal adalah Sate Tanjung, di Kota Mataram.
Lezatnya Sate Tanjung bikin ketagihan banyak pelancong yang datang menikmati wisata Lombok.
Sate Tanjung berbahan dasar ikan ini kaya bumbu rempah dengan cita rasa pedas dijamin membuat lidah bergoyang dan ketagihan.
Nama Sate Tanjung diambil dari nama tempat sate ini berasal yakni Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Wisata Lombok, Menikmati Lezatnya Sate Rembiga di Warung Ibu Sinnaseh
Karena banyak digemari penikmat kuliner, Sate Tanjung banyak disajikan sebagai menu pilihan warung makan di Lombok.
Tapi bagi wisatawan yang ingin menikmati cita rasa asli Sate Tanjung, bisa langsung berkunjung ke warung Sate Tanjung di Lombok Utara.
Sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Mataram.
Biasanya setelah menikmati sejumlah destinasi wisata Lombok Gili Trawangan, Gili Meno, atau Gili Air, wisatawan biasanya berburu Sate Tanjung.
Sate berbahan dasar ikan ini memiliki rasa yang pedas dan gurih.
Berbeda dengan penyajian sate pada umumnya yang menggunakan saus kacang, sate asal Lombok Utara ini disajikan tanpa menggunakan saus apapun.
Cita rasanya yang khas membuat sate ikan tanjung menjadi primadona masyarakat di Lombok.
Rasa pedas berpadu dengan daging ikan yang empuk membuat banyak orang yang mencicipinya ketagihan.
Sate Tanjung banyak dijual di sepanjang jalan di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Tidak hanya satu, ada puluhan penjual sate ikan yang tersebar di kabupaten ini.
Salah satunya adalah warung sate tanjung milik Salimah.
Berada di persimpangan jalan, sate tanjung yang satu ini selalu ramai pembeli.
Sate Tanjung menggunakan bahan baku ikan segar.
Daging ikan segar yang telah dipotong direndam bersama bumbu rempah yang sudah dihaluskan.
Setelah bumbu mersap, daging ikan kemudian ditusuk dan dilumuri kembali dengan bumbu, sebelum dibakar atas bara api.
Tidak butuh waktu lama membakar sate yang satu ini.
Cukup menunggu beberapa menit, sate ikan tanjung siap disantap. Sate ikan memiliki tekstur lembut.
Saat dikunyah, paduan rasa pedas, gurih serta aroma bumbu muncul menambah kenikmatan sate.
Dijamin lezat dan bergizi. Sate lebih nikmat disantap selagi hangat.
Selain nikmat dimakan langsung, sate ini juga cocok dijadikan lauk.
Tidak hanya menjajakan sate ikan, para pedagang di kawasan ini biasanya juga menjual pepes kepala ikan yang rasanya tak kalah nikmat.
Harganya yang terjangkau, membuat sate yang satu ini kerap diburu pembeli.
Mitos Sate Tanjung
Sate Tanjung termasuk sangat legendaris dan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang.
Ada fakta dan mitos unik pada sate tanjung yang masih melekat hingga sekarang.
Konon, cita rasa khas Sate Tanjung hanya bisa dicicipi dari masyarakat Tanjung asli.
Di luar wilayah Tanjung, rasa satenya akan berbeda.
Jadi tidak heran jika banyak wisatawan yang rela menemuh jarak jauh demi bisa mencicipi kelezatan sate ikan legendaris ini.
Ciri khas sate tanjung terletak pada cita rasanya yang gurih dan sedikit pedas.
Rasa gurih tersebut berasal dari perpaduan bumbu aneka rempah pedas dengan santan.
Sehingga sate tanjung punya cita rasa yang khas dan berbeda dengan sate Rembiga atau Sate Bulayak di Lombok Barat.
Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar tersebut akan membuat rasanya menjadi lebih lezat, dan sedikit hangat.
Sate tanjung yang masih hangat akan lebih nikmat lagi jika disantap bersama lontong atau nasi.
Sate ini tergolong unik karena biasanya sate berbahan dasar daging sapi, kambing, atau ayam, sate tanjung justru menggunakan ikan.
Pada zaman dulu sate tanjung awalnya hanya disajikan saat acara keagamaan atau acara roah/hajatan.
Sering berjalannya waktu, kelezatan sate tanjung jadi kian populer dan digemari oleh banyak kalangan.
Makanan ini kemudian menjadi sajian kuliner khas yang dijual warga Tanjung.
Saking banyaknya warga yang menjajakan sate, beberapa warga Tanjung menjadikan pekerjaan ini sebagai usaha turun temurun.
Bahkan beberapa di antara pedagang sate sudah ada yang diteruskan oleh generasi kedua.
Mereka menyambung usaha orang tua yang sudah berjualan sejak zaman kolonial.
Uniknya lagi, terdapat satu pedagang di Tanjung, yang masih menyimpang uang bolong zaman dahulu sebagai kenang-kenangan.
Uang bolong tersebut merupakan hasil jualan orang tua mereka saat pertama kali.
Resep Sate Tanjung
Bahan utama dalam membuat sate tanjung biasanya berasal dari ikan cakalang atau ikan langoan.
Ikan langoan sengaja dipilih untuk menggatikan ikan cakalang saat sedang langka.
Sebelum membuat sate, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkannya terlebih dahulu.
Tulang dan duri ikan juga dibersihkan.
Setelah itu daging ikan diiris kecil-kecil, dibasahi dan diberikan bumbu yang terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, garam, dan cuka.
Bumbu itu harus digiling untuk dihaluskan terlebih dahulu.
Daging ikan kemudian direndam menggunakan bumbu tersebut selama semalaman agar meresap.
Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan santan kelapa kental.
Tiga bahan tersebut harus diaduk rata hingga terbentuk menjadi adonan.
Jika sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu.
Setiap tusuk berisi 5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa.
Harga Sate Tanjung cukup murah, satu tusuk harganya Rp 2 ribu sedangkan satu porsi harganya hanya Rp 15 ribu.
Satu porsi sate khas Lombok Utara ini biasanya akan disajikan dengan isian 12 tusuk sate ikan lezat.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pedas Gurih Sate Ikan Tanjung Khas Lombok"https://travel.kompas.com/read/2017/04/29/201000127/pedas.gurih.sate.ikan.tanjung.khas.lombok