Seni Budaya
Puisi Karya Aslan Abidin, Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian
Puisi Aslan Abdin dengan judul Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian, salah satu karya yang termuat di Internatioal Poetry Festival Indonesia 2006
Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Puisi Aslan Abdin dengan judul Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian menjadi salah satu karya yang termuat dalam Internatioal Poetry Festival Indonesia 2006.
International Poetry Festival Indonesia 2006 adalah festival puisi yang menghadirkan penyair dari mancanegara, termasuk 17 penyair Indonesia.
Semua puisi penyair tersebut dibukukan dalam satu buku yang berjudul Poetry and Sincerity International Poetry Festival Indonesia 2006.
Berikut puisi lengkap Aslan Abdin berjudul Tak Ada yang Mencintaimu Setulus Kematian:
Baca juga: Mei 1998 yang Mencekam, Naskah Lengkap Monolog Anak Kabut Karya Soni Farid Maulana
ketika engkau lahir dan ummi shibyan mencubitmu agar menangis pertanda hidup, bersama cahaya pertama yang menyusup ke biji matamu, kematian datang menjelma bayanganmu agar dapat terus mengikutimu.
ia menguntitmu kemanapun kau pergi. ke puncak gunung tertinggi atau ke palung laut terdalam. sepanjang hidupmu Ia bertengger di tengkukmu.
meski tak mencemaskanmu, ia bergidik juga ketika engkau menatap jurang yang dalam. meski ia agak gemetar pula tapi suka menggodamu ketika kau menyeberang jalan yang ramai.
tak seperti lelaki murahan atau perempuan hidung belang yang telah menipumu, ia setia, tak pernah ingkar janji, dan selalu tepat waktu.
ketika engkau berteriak girang atau terpekur sedih setelah lelah tualang kelekuk seluruh bumi, kematian akan berdiri tersenyum di hadapanmu. ia merentangkan tangan memperlihatkan rahasiamu yang selama ini ia simpan sambil berkata,
"tinggal kematian petualangan yang tersisa
Tak ada yang mencintaimu setulus kematian."
2003
-ummi shibyan: iblis yang mencubit bayi hingga menangis ketika lahir
-"tinggal kematian petualangan yang tersisa": ucapan james hook dalam film peter pan.
(*)