Doa Islami

Doa dan Adab Berhubungan Suami Istri dalam Islam, Apakah Boleh Saling Melihat Kemaluan?

Berikut ini doa dan adab berhubungan suami istri dalam Islam. Berdoa sangat dianjurkan sebelum melakukan hubungan badan bersama pasangan.

Editor: Sirtupillaili
TribunnewsBogor.com
Ilustrasi pernikahan. Berikut ini doa dan adab berhubungan suami istri dalam Islam. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Hubungan intim atau berhubungan suami istri bisa menjadi salah satu penentu keharmonisan rumah tangga.

Dalam berhubungan suami istri, Islam pun menganjurkan untuk melakukannya secara beradab.

Berikut ini doa dan adab berhubungan suami istri dalam Islam yang bisa diamalkan.

Tapi sebelum itu, dalam berhubungan suami istri harus dipahami bahwa mendapatkan keturunan merupakan salah satu tujuan menikah.

Tidak mengherankan, apabila orang yang tidak kunjung dikaruniai anak akan merasa tidak bahagia.

Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Rumah, Tulisan Arab Lengkap dengan Lafaz dan Artinya

Agar cepat dikaruniyai seorang anak, Islam mengajarkan umatnya berdoa ketika berhubungan suami istri.

Berdoa ketika akan melakukan hubungan suami istri sangat dianjurkan.

Diharapkan dengan doa itu, seorang istri cepat mengandung dan mendapatkan anak yang baik.

Hubungan intim suami istri dalam Islam disebut dengan jimak.

Bagi mereka yang melakukannya akan mendapatkan pahala.

Dalam melakukan jimak, Islam sangat menganjurkan untuk berdoa.

Doa sekurang-kurangnya dengan membaca kalimat bismillah tanpa dilanjutkan ke ar-rahmanirrahim.

Karena biasanya saat melakukan jimak, orang terburu-buru.

Sehingga Islam memberikan keringanan dengan doa yang sangat singkat tersebut, Yaitu cukup mengucapkan kalimat bismillah saja.

Akan tetapi, alangkah baiknya apabila membaca doa yang khusus ketika pasutri melakukan hubungan.

Berikut doa yang bisa diamalakan ketika berhubungan suami istri.

Lafaz doa jimak:

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."

Makna doa ini berisi, kepasrahan diri kepada Allah SWT.

Kemudian memohon agar dijaukan dari gangguan setan atas apa yang akan dilakukan.

Sehingga dari hasil hubungannya itu, mendapatkan rizki berupa anak yang selalu dalam perlindungan Allah.

Atau agar dianugrahkan anak yang saleh dan salehah.

Hubungan pasutri yang diajarkan Islam pun, tidak seperti halnya hewan.

Yang datang saat mau dan pergi saat sudah selesai saja.

Namu harus menggunakan adab yang baik, sehingga tidak serupa sebagaimana hewan berhubungan.

Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam karya berjudul Al-Adabu fi ad-Din mengenai etika berhubungan suami istri:

طيب الرائحة ولطافة الكلمة وإظهار المودة وتقبيل الشهوة والتزام المحبة ثم التسمية وترك النظر إلى الفرج فإنه يورث العمى والستر تحت الإزار وترك استقبال القبلة

Artinya:

”Cara (etika) berhubungan badan: (1) menggunakan wewangian, (2) kata-kata yang diucapkan halus (3), mengekspresikan kasih sayang, (4) mencium dengan cinta, (5) menunjukkan rasa sayang yang sangat, (6) membaca bismillah, (7) tidak saling melihat kemaluan ‘konon menjadi penyebab cepat lupa, (8) menutup badan dengan selimut saat berhubungan, dan (9) tidak menghadap kiblat.

Tujuan diajarkan doa dan adab jimak ini agar seorang manusia yang mukmin tidak memiliki tabi’at (cara) seperti mahluk yang tidak berakal.

Sedangkan waktu yang baik dan dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri menurut Imam Al-Ghazali adalah setiap empat hari sekali atau tergantung kebutuhan.

Sebagian ulama ada yang mensunnahkan di hari Jumat.

Itulah beberapa penjelasan tentang doa dan adab dalam berhubungan suami istri.

Sangat perlu diamalkan, agar perbuatan ibadah ini mendapat pahala dan menhasilkan keturunan yang baik.

(*)

Tulisan ini merupakan karya Ruhul Qudus, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved