Ketua PSSI NTB Prihatin Tragedi di Kanjuruhan Malang, Berharap Liga 3 NTB Tak Kena Imbasnya
Ketua PSSI NTB Mori Hanafi menyampaikan rasa keprihatianannya terhadap tragedi yang terjadi diStadion Kanjuruhan Malang
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tragedi kelam dalam sejarah persepakbolaan tanah air terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Laga derby Jawa Timur antara Arema FC VS Persebaya Surabaya tersebut memakan korban.
Teranyar, korban tercatat 153 korban jiwa dan dilaporkan terus bertambah.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu pun bisa dikatakan menjadi tragedi sepakbla paling mematikan kedua di dunia.
Ketua PSSI NTB Mori Hanafi menyampaikan rasa keprihatianannya terhadap tragedi yang terjadi.
"Kita sangat prihatin, sedih, dan belum bisa memahami bagaimana mungkin ini terjadi," katanya kepada TribunLombok pada Minggu siang, (2/10/2022).
Selaku bagian dari keluarga besar PSSI, pihaknya mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi bukan antar suporter.
Baca juga: Ricuh Arema Vs Persebaya Tewaskan 182 Orang, Dirut RSUD Kanjuruhan: Trauma, Terinjak dan Sesak Napas
"Ini bukan bentrok antar suporter. Tapi berawal dari ulah beberapa penonton yang masuk lapangan untuk melampiaskan kekesalan akibat tim Arema kalah," ungkapnya.
Proses masuknya suporter ke lapangan tersebut seharusnya mampu dihalau.
Sebab hal tersebutlah yang menjadi awal situsasi menjadi makin tak terkendali.
"Harusnya bisa dihalau dan diusir secepatnya.
Tapi aparat lamban bergerak. Sehingga penonton yang masuk menjadi semakin banyak dan tidak terkendali," bebernya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga telah mengeluarkan maklumat agar gelaran liga 1 Indonesia akan dihentikan sementara selama sepekan.
Presiden Joko Widodo juga telah secara eksplisit menyampaikan agar liga 1 ditunda dan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap event sepakbola di Indonesia.
Kini, nasib persepakbolaan Indonesia juga berada di tangan FIFA. Sejumlah pihak menilai sanksi berat menanti Indonesia.
Seluruh pertandingan sepakbola baik dari liga 1, liga 2, hingga liga 3 berpotensi dibekukan.
Menanggapi hal tersebut, terkait kemungkinan adanya dampak secara langsung yang diterima NTB imbas dari kericuhan yang terjadi di Malang seperti penghentian sementara gelaran liga 3 NTB, Mori Hanafi berharap hal itu tidak terjadi.
Pihaknya berharap gelaran liga 3 NTB tidak terkena imbas dari peristiwa tersebut.
"Mudah-mudahan tidak sampai begitu (penghentian)," bebernya.
(*)