Dishub Lombok Timur Beberkan Penanganan Jalan Provinsi di Lombok Timur Butuh Perhatian Serius

Pasalnya banyak dari jalan provinsi yang saat ini masih belum ada penanganan serius dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

AHMAD WAWAN SUGANDIKA/TribunLombok.com
Kepala Bidang Pengembangan dan Tehnik Dishub Lombok Timur, Hadi Siswanto saat di temui TribunLombok.com, Rabu (21/9/2022)   

Memang ada beberapa kasus protes masyarakat di Lombok Timur terhadap jalur Provinsi, sampai dengan protes mereka dengan menanam pisang di tengah jalan juga menjadi satu peristiwa yang dilihatnya sebagai sebuah keluhan di masyarakat yang perlu sekiranya diintervensi.

"Karena memang bagaimanapun kita melihat tingkat mobilisasi cukup tinggi di Lombok Timur terutama dam-dam trek. Kita mau larang juga tidak bisa, kalau kita alihkan ke jalan kabupaten malah tambah hancur," terangnya.

Dijelaskannya mobil-mobil pengangkut pasir lebih banyak di Lombok Timur, dan jalannya pun lebih banyak melalui jalur Provensi.

"Masalah ini sering juga kita komunikasikan ke Provinsi, dengan harapan jalan-jalan ini di tingkatkan daya dukungnya, karena memang itu menjadi jalur utama untuk angkutan barang," sebutnya 

"Kita mau alihkan lewat mana juga belum ada alternatif, jika kita paksakan lewat kabupaten yang lebarnya kecil dan daya dukung rendah akan berdampak buruk nantinya," lanjutnya.

Hal itu juga akan berdampak pada karena lebar yang belum sesuai, dan juga lalulintas yang padat mengakibatkan seringnya terjadi kemacetan.

"Karena itu juga kadang kalau kita mau ke Mataram kadang yang membutuhkan waktu 20 menit bisa jadi 40 menit bahkan lebih," ungkapnya.

Oleh karenanya memang di harapkan perhatian lebih, mengingat kepadatan sudah mulai signifikan apa lagi dengan adanya mobil pengangkutan.

Lebih jauh Hadi membeberkan catatan untuk penanganan jalan di kepemimpinan Zul-Rohmi ini adalah di lihatnya ada beberapa ruas yang bisa tertangani oleh karenanya di harapkan kedepan terutama di jalur utama semisal dari Masbagik sampai Selong yang sudah mulai padat mungkin bisa di tingkatkan dengan pelebaran.

Baca juga: Angkasa Pura Sewakan Eks Bandara Selaparang, Cocok untuk Event Olahraga hingga Konser Musik

Kemudian juga terkait jalur Provinsi yang ada di Tanjung sampai Pohgading yang menjadi jalur utama pengangkutan barang mungkin bisa di tangani, karena memang protes-protes yang di sopir angkutan maupun pemilik terus di suarakan ke pihak Dishub Kabupaten di karenakan kondisi jalan yang sudah rusak berat dan sebagainya, namun karena Dishub Kabupaten tidak memiliki kewenangan maka keluhan tersebut juga terus di sampaikan ke provinsi termasuk juga perlengkapan.

"Kebutuhan kita bersama-sama. Karena sudah istilahnya dengan bertambahnya kendaraan ya kita juga butuh yang namanya kebutuhan kapasitasnya. Provinsi jangan hanya fokus di satu tempat saja namun kita harapkan merata," tegasnya.

Program-program pusat paling tidak harus merata, walaupun sekarang yang dirasa terus di fokuskan adalah kawasan ekonomi khusus Mandalika, tapi Lombok Timur dan daerah lain sebagai penyangganya juga tidak bisa dikesampingkan.

(*)

 
 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved