Puan Maharani Akan Blusukan ke Pasar Mandalika dan Sowan ke Ulama Kharismatik NU
Puan dijadwalkan tiba di Mataram pada Sabtu (27/8/2022) pagi dengan penerbangan dari Jakarta.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani akan melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Puan Maharani dijadwalkan bersilaturahmi dengan TGH Turmudzi Badarudin, ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU).
Baca juga: Kerja Berat PDIP Dongkrak Elektabilitas Puan Maharani Menuju Pilpres 2024
Baca juga: Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia: Jokowi & Anies Baswedan Kirim Doa, Puan Maharani Kenang Jasa Almarhum
Selain itu, Puan akan blusukan ke Pasar Mandalika untuk menyapa para pedagang dan berdialog dengan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di NTB.
Puan dijadwalkan tiba di Mataram pada Sabtu (27/8/2022) pagi dengan penerbangan dari Jakarta.
Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat, dari bandara Puan akan langsung mengunjungi Pasar Mandalika untuk berdialog dengan para pedagang di sana sekaligus mengecek harga berbagai kebutuhan pokok.
“Dinamika di pasar adalah cerminan situasi ekonomi daerah. Mbak Puan akan blusukan dan menyapa dari dekat para pedagang lalu mendapatkan informasi secara langsung bagaimana sesungguhnya situasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi,” kata Rachmat, Jumat (26/8/2022).
Selain bedialog dan menyerap informasi, selama di Pasar Mandalika, putri Presiden kelima Republik Indonesia Hj Megawati Soekarnoputri ini juga akan berbelanja sejumlah kebutuhan.
Dari Pasar Mandalika, Puanakan menggelar dialog bersama para rektor perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di NTB.
Dialog berlangsung santai sembari santap siang bersama dengan menu khas dari Bumi Gora.
Selepas salat Duhur, Puan bertolak menuju kediaman kiai kharismatik Nahdlatul Ulama TGH Turmudzi Badruddin, di Bagu, Peringgarata, Lombok Tengah.
Kunjungan ini, kata Rachmat, karena Puan ingin terus menjahit silaturahim dengan para masyayikh dan meniru apa yang pernah dilakukan Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.
"Mbak Puan dalam banyak kesempatan selalu menekankan bahwa membangun bangsa Indonesia ini tidak bisa jika tidak dilakukan dengan bergotong royong. Karena itu, Mbak Puan sowan dan bersilaturahim dengan para kiai, alim ulama, dan para masyayikh," imbuh anggota Komisi VII DPR RI ini.
Rachmat mengatakan, sudah menjadi tradisi, bagaimana sejak dulu Bung Karno telah menjalin hubungan kedekatan dengan Rais Akbar PBNU KH Hasyim Asy'ari.
Jalinan kedekatan itu dilanjutkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah menjabat ketua umum PBNU dan Presiden keempat RI.
"Mbak Puan sebagai cucu Bung Karno ingin terus melanjutkan kedekatan hubungan itu," kata Rachmat.
TGH Turmudzi Badarudin merupakan pemimpin Pondok Pesantren Qomarul Huda, salah satu pondok pesantren ternama di NTB yang memiliki sejarah besar dalam moderasi Islam dan demokrasi Indonesia.
Di Pones inilah dulu pernah digelar Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama pada 17-20 November 1997.
Salah satu rekomendasi Munas tersebut adalah tentang kedudukan perempuan dalam Islam.
Munas alim ulama ini pun mengakhiri debat panjang tentang kepemimpinan perempuan dalam Islam.
Munas itu mengafirmasi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam dan juga mengakui kelebihan-kelebihan tertentu pada diri perempuan saat menjadi pemimpin.
Sebelum bertolak kembali ke Jakarta, dari kediaman Tuan Guru Bagu, Puan Maharani diagendakan berkunjung ke Kantor DPD PDI Perjuangan NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Di sana, sudah ada 1.300 kader, pengurus, dan simpatisan PDI Perjuangan yang hendak menyampaikan aspirasi secara langsung.
Selain menerima aspirasi, Puan juga akan menyerahkan secara simbolis bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, dan juga bantuan kursi roda untuk warga disabilitas dari NTB. (*)