Paus Fransiskus Minta Kim Jong Un Mengundangnya Berkunjung ke Korea Utara

Menurut pemimpin takhta suci itu, dirinya tidak akan menolak kesempatan mengunjungi Korea Utara dan bekerja demi perdamaian.

Editor: Dion DB Putra
Vatican News
Paus Fransiskus menyatakan siap berkunjung ke Korea Utara jika mendapat undangan resmi dari pemerintah negara semenanjung tersebut. 

TRIBUNLOMBOK.COM, VATIKAN - Paus Fransiskus meminta Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengundangnya berkunjung ke Korea Utara.

Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam wawancara yang disiarkan televisi pada Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Menag Yaqut Temui Paus Fransiskus, Sampaikan Undangan untuk Kunjungi Indonesia dari Presiden Jokowi

Menurut pemimpin takhta suci itu, dirinya tidak akan menolak kesempatan mengunjungi Korea Utara dan bekerja demi perdamaian.

Pada tahun 2018 mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memulai diplomasi dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un soal kemungkinan Paus Fransiskus berkunjung ke negeri terisolasi tersebut.

Moon Jae-in yang merupakan pemeluk Katolik mengatakan di KTT, Kim Jong Un berkata kepadanya bahwa Paus Fransiskus akan disambut dengan antusias di Korea Utara.

Paus Fransiskus pada saat itu menjawab, dia akan bersedia berkunjung jika menerima undangan resmi dari pemerintahan Kim Jong Un.

Akan tetapi diplomasi tersebut vakum atau belum berlanjut. Apalagi belakangan ini Korea Utara sudah banyak memutus kontak dengan Korea Selatan setelah kolapsnya KTT kedua antara Kim Jong Un dan presiden AS saat itu Donald Trump pada 2019.

“Ketika mereka mengundang saya--artinya, tolong undang saya--saya tidak akan berkata tidak,” kata Paus Fransiskus di stasiun tv negara Korea Selatan KBS dalam wawancara yang disiarkan pada Jumat (26/8/2022).

"Tujuannya hanya persaudaraan," tambah pemimpin umat Katolik sejagat asal Argentina itu dikutip dari kantor berita AFP.

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada pada titik terendah sejak Seoul melantik presiden baru yang hawkish atau cenderung menggunakan militer, Yoon Suk-yeol, pada Mei 2022.

Paus Fransiskus sudah berulang kali mendesak warga Korea di semenanjung itu untuk mengupayakan perdamaian.

Kebebasan beragama tercantum dalam konstitusi Korea Utara, tetapi semua aktivitas keagamaan dilarang di luar institusi yang disetujui negara.

Pada awal abad ke-20 sebelum pembagian semenanjung Korea, Pyongyang adalah pusat misionaris regional dengan sejumlah gereja dan komunitas Kristen yang berkembang, membuatnya dijuluki Yerusalem dari Timur.

Namun, Kim Il Sung mendiang pendiri Korea Utara dan kakek Kim Jong Un, memandang agama Kristen sebagai ancaman dan menghapusnya melalui eksekusi dan kamp kerja paksa.

Rezim Korea Utara sejak itu mengizinkan organisasi Katolik menjalankan proyek bantuan, tetapi tidak ada hubungan langsung dengan Vatikan.

Ketika Paus Fransiskus mengunjungi Korea Selatan pada tahun 2014, ia mengadakan misa khusus yang didedikasikan untuk reunifikasi dua sisi Korea.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Paus Fransiskus Minta Diundang ke Korea Utara

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved