Mentan Prediksi Harga Mie Instan Naik Hingga 3 Kali Lipat, Mendag dan Bos Indofood Beri Bantahan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat menyebut harga mie instan bisa naik 3 kali lipat. Namun, hal itu dibantah Mendag Zulhas dan bos Indofood.

Editor: Irsan Yamananda
Istimewa
Ilustrasi mie instan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat menyebut harga mie instan bisa naik 3 kali lipat. Namun, hal itu dibantah Mendag Zulhas dan bos Indofood. 

Sebab menurut dia, komponen dalam pembuatan mi instan yang berasal dari tepung terigu tidak serta merta 100 persen berasal dari bahan baku gandum.

Oleh karena itu, bos Indofood tersebut mengatakan kenaikan harga gandum tidak akan membuat harga mi instan naik 3 kali lipat.

"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Beda Pendapat dengan Mentan, Mendag Sebut Harga Mi Instan Tidak Akan Naik 3 Kali Lipat

"Coba cabai kemarin naik tinggi, emang harga mi ikut naik? Padahal kan ada cabai dalam proses pembuatannya. Terus pas harga minyak goreng naik, mi emang naik kan tidak. Jadi memang enggak begitu berdampaklah," sambung Franciscus.

Franciscus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku, sejauh ini belum ada anggotanya yang mengeluhkan tersendatnya distribusi gandum.

Baca juga: Harga Mie Instan di Hypermart Hari Ini Kamis 11 Agustus 2022: Indomie, Abc, Mie Sedap

"Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," kata dia.

Mendag Beri Bantahan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut harga mi instan tidak akan naik 3 kali lipat. Hal itu berbeda dengan pendapat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Sebab kata Zulhas, negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada dan Amerika yang dulu sempat mengalami gagal panen, kini sudah bisa panen.

"Enggak (naik 3 kali lipat). Dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, ya sekarang panennya sukses. Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual (gandum)," kata Mendag Zulhas saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Bahkan Zulhas memprediksi harga gandum secara global akan turun pada September 2022.

(Tribunnews/ Suci Bangun Dwi Setyaningsih) (Kompas/ Elsa Catriana)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved