Berita NTB

Bapanas RI Setujui Usulan Kenaikan Harga Acuan Pembelian Jagung Menjadi Rp 4.200

Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI menyetujui kenaikan harga acuan pembelian (HAP/HPP) komoditi jagung menjadi Rp 4.200. Kenaikan ini sesuai usulan.

Editor: Sirtupillaili
Dok. Pemprov NTB
Gubernur Provinsi NTB H Zulkieflimansyah 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI menyetujui kenaikan harga acuan pembelian (HAP/HPP) komoditi jagung menjadi Rp 4.200.

Kenaikan ini sesuai dengan usulan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah.

Usulan kenaikan itu tercantum dalam surat nomor 521/230/SEK-DKP tentang permintaan kenaikan harga acuan pembelian jagung, Senin (11/7/2022).

Dalam surat itu Gubernur NTB meminta kenaikan HAP jagung menjadi Rp 4.400.

Usulan tersebut kemudian disetujui Bapanas RI, Jumat (15/7/2022).

Hari ini, Jum’at (15/07/2022) bertempat di Hotel Aston Priority Simatupang Jakarta.

Hal ini disampaikan Kepala Bapanas RI Arief Prasetyo Adi saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) yang dihadiri Pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Pengusaha Jagung,Kapala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB, Kapala DKP Bima, Sumbawa, Dompu.

Baca juga: Gubernur NTB Minta Badan Pangan Nasional Naikkan Harga Beli Jagung dari Rp3.150 ke Rp4.400

Serta pengusaha ternak, pengusaha makanan ternak, dan perwakilan koperasi, hingga perwakilan petani jagung.

“Alhamdulillah, kami telah mempresentasikan berbagai dasar yang menjadi permintaan Pak Gubernur NTB untuk kenaikan HAP Rp 4.400 di dalam Rakor," kata Kepala DKP Provinsi NTB, H A Azis, Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, kepala Bapanas RI merespons dengan baik usulan itu.

Setelah mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak, termasuk peternak dan daerah lain selaku pembeli.

Akhirnya, disepakati secara bulat Harga Acuan Pembelian dinaikkan dari Rp 3.150 menjadi Rp 4.200.

Sementara untuk Harga Acuan Penjualan dinaikkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.000.

Menurut Azis, HPP Rp 4.400 yang diusulkan oleh gubernur NTB dinilai sudah sangat rasional dan berpihak pada para petani jagung di NTB.

Karena didasarkan pada survei dan analisa dari berbagai pihak terkait. Seperti Distanbun, DKP, Dinas Perdagangan, BPTP, Akademis/Praktisi, Bulog NTB.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved