Berita Bima
Perempuan di Bima Diajari Cara Membuat Tas Keren dari Jeans dan Ban Bekas
Perempuan di Bima bisa menciptakan barang yang dianggap sampah oleh orang lain, menjadi karya seni yang bernilai ekonomi
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Perempuan di Bima mendapatkan pelatihan keterampilan, mengubah bahan-bahan bekas menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomis.
Pelatihan ini digelar oleh pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Bima.
Jeans bekas yang tidak terpakai, disulap menjadi tas-tas keren.
Termasuk ban bekas, disulap menjadi berbagai kerajinan serba guna.
Baca juga: Cerita Muhammad Ridwan, Pendiri Thrift Shop Tangkong, Dihujat Keluarga hingga Bisa Ekspor Baju Bekas
Koordinator IPEMI, Fitriani Adel Linggi Ardi, mengatakan, pelatihan dibuat untuk menciptakan peluang-peluang kemandirian bagi perempuan.
"Perempuan harus mandiri, mampu berkarya dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Ia menegaskan, perempuan bisa menciptakan barang yang dianggap sampah oleh orang lain, menjadi karya seni yang bernilai ekonomi.
Untuk mewujudkan itu, butuh ketekunan, latihan, inovasi, dan kreativitas untuk menopang kehidupan rumah tangga dan berwirausaha.
"Selain itu, juga bisa membuka lapangan kerja untuk orang di sekitar kita," tandasnya.
Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kabupaten Bima Hj. Siti Romlah dalam arahannya berharap, pelatihan serupa dapat terus dilakukan.
Latihan yang digelar saat ini, akan menjadi langkah awal bagi perempuan untuk berkarya.
Sementara itu, Fasilitator Pelatihan yang juga pengusaha Muslimah bergerak di bidang Craft, Retno Arumdati menjelaskan, sampah bisa bernilai ekonomi tinggi kalau kita mampu memanfaatkannya kembali.
"Dengan cara mengolah menjadi dompet cantik dan bekas celana jeans menjadi tas super keren," ujar perempuan yang terkenal dengan craft nya ini.
Menurut dia, dalam pelatihan tidak menggunakan pola, namun peserta akan diajak berimajinasi.
Pasalnya menurut Retno, setiap yang bernilai seni tidak perlu ketentuan baku.
Baca juga: Pasar Loak Karang Sukun Jual Sepatu Bekas Pemain Basket Michael Jordan
Jumlah peserta pelatihan, sebanyak 30 orang.
Terdiri dari Ketua TP PKK Desa Se Kecamatan Belo, 18 orang perwakilan perempuan penjahit pakaian dari 9 Desa di Kecamatan Belo dan 15 orang anggota Pekka perwakilan Pekka dari desa (Samili, Kalampa, Risa, Tente, Talabiu, Sakuru, Tonggondoa) di Basecamp IPEMI kota Bima.
Pada sesi pelatihan, 30 peserta di bagi menjadi 5 kelompok ditambah 1 kelompok dari kru IPEMI.
Pelatihan pertama membuat dompet ukuran kecil, dari ban bekas dan dilanjutkan sesi pembuatan tas dari jeans bekas.
Satu kelompok ditargetkan 1 dompet dan mampu menghasilkan 2 dompet.
Satu celana menghasilkan dua unit tas dalam waktu 30 menit.
Sisa kain yang adapun bisa disulap menjadi dompet untuk ukuran opsional.
(*)