Berita Lombok Timur
Kronologi Mobil Terjun ke Jurang Pusuk Sembalun Sebabkan 3 Orang Tewas, Diduga karena Rem Blong
Dalam peristiwa kecelakaan di Sembalun ini, 3 orang meninggal dunia di tempat dan 4 penumpang lainnya mendapatkan perawatan medis
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Mobil yang bermuatan 7 penumpang terjun ke jurang Pusuk Sembalun, Lombok Timur, Rabu (13/7/2022) sekira pukul 11.00 Wita.
Akibatnya, mobil Datsun Go warna putih jatuh ke bawah sejauh 20 meter.
Mobil dengan nomor polisi B 1906 FRD ini kondisinya ringsek di bagian depan.
Kaca depannya pun pecah.
Baca juga: Mobil Terjun ke Jurang di Pusuk Sembalun Lombok Timur, Bocah 4 Tahun Meninggal di Pangkuan Ibunya
Posisinya tepat berada di tepi jalan yang dilalui saat awal menanjak.
Dalam peristiwa kecelakaan di Sembalun ini, 3 orang meninggal dunia.
Kronologi Kecelakaan
Berdasarkan data yang dihimpun TribunLombok.com, kecelakaan mobil di Sembalun ini berawal saat mulai menanjak.
Kapolsek Sembalun AKP Lalu Pancawarsa mengatakan, mobil ini kemudian tidak dapat dikendalikan.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh anggota Polsek Sembalun, kecelakaan diduga karena kondisi mobil.
"Diduga mengalami rem blong," ucap Pancawarsa.
Untuk mengantisipasi agar kecelakaan serupa tidak berulang, Pancawarsa meminta pihak berwenang untuk membuat pagar pembatas pada lokasi kejadian.
"Karena di TKP ini sudah tiga kali mobil terjun bebas dan menyebabkan korban meninggal dunia," jelasnya.
Baca juga: Kecelakaan Dum Truk VS Sepeda Motor, Pengendara Motor Asal Ampenan Mataram Meninggal Dunia
Seluruh penumpang mobil ini berjumlah 7 orang dan merupakan warga Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Identitas korban meninggal dunia yakni Saharudin 48 tahun, Sahmini 70 tahun, dan In 4 tahun.
Sementara korban luka-luka masing-masing Hafzal 21 tahun, Mela Sugianti 27 tahun, MZH 5 tahun, Aininnisa 22 tahun, dan Inak Gian 50 tahun.
Seluruh korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan perawatan medis.
(*)