Berita Kota Mataram

Ide Penataan Wajah Kota Mataram Disebut Bersumber Dari Fenomena Warga Kota yang Gemar Selfi

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram HL Nizar Denny Cahyadi menyebut penataan wajah Kota Mataram yang baru bersumber dari warga kota yang gemar selfi.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH
Sejumlah warga berkegiatan sore hari di fasilitas publik Taman Sangkareang Mataram. 

Laporan Wartawan TribunLokbok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram HL Nizar Denny Cahyadi menyebut penataan wajah Kota Mataram yang baru bersumber dari warga kota yang gemar selfi.

Hal ini disampaikan Denny Cahyadi dalam program bincang Tribun bersama wartawan TribunLombok.com, Rabu (22/6/2022).

Menurut Haji Denny,  sapaan akrabnya, fenomena ini adalah tuntunan yang harus disegerakan oleh Pemerintah Kota Mataram.

"Semua yang kita kerjakan ini merupakan tuntunan masyarakat di era sekarang, sejalan dengan meningkatnya media sosial, masyarakat ingin memperkenalkan diri mereka dengan cara selfie," tuturnya.

Baca juga: ADWI 2022: Sandiaga Uno Sebut Taman Loang Baloq Paket Komplit Wisata Alam dan Religi

Hal inilah yang disebut menjadi ide awal penataan wajah kota.

Sehingga pemerintah Kota Mataram menyediakan wadah bersuafoto yang bagus di beberapa fasilitas publik Kota Mataram.

Contohnya wajah baru Taman Sangkareang dan Loang Baloq yang mampu menyedot ratusan bahkan ribuan wisatawan setiap hari, baik lokal maupun luar daerah.

"Bagi kami ketika bisa menginterpretasikan apa yang diinginkan masyarakat, itu sebuah kebanggan bagi kami," lanjut Haji Denny.

Baca juga: 4 Spot Menarik di Taman Wisata Loang Baloq yang Wajib Dicoba Pelancong

Wajah Kota Mataram yang baru bukan hanya ide dari pemerintah, melainkan ide dari masyarakat yang segera ditangkap dan kemudian segera direalisasikan.

Contoh lain pembangunan yang idenya dari masyarakat yaitu tugu Nol Kilometer yang letaknya di Jalan Pejanggik Mataram.

Itu disebut oleh Haji Denny ide awalnya dari geng motor atau bikers Mataram yang menginginkan tugu Nol Kilometer.

"Kalau mereka lagi turing anak motor pasti nyari yang namanya tugu Nol Kilometer, dan di daerah lain sudah memiliki itu," jelasnya.

"Kami tangkap ide itu dan kemudian kami aplikasikan, dan alhamdulillah sempat menjadi viral pada saat diresmikan oleh pak wali waktu itu."

Kemudian pembenahan wiata Loang Baloq yang tidak disangka-sangka masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Hal ini disebut Haji Denny sangat membanggakan karena sebelumnya tidak pernah terpikir masuk nominasi.

Bahkan tahun sebelumnya Loang Baloq masih dalam urutan 300 besar kategori desa wisata.

"Niat kami hanya memberikan fasilitas ke masyarakat dan dengan adanya side efek ini tentu membuat kami bersemangat," tutupnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved