Gejolak Inflasi Hortikultura, BI NTB Lakukan Kerjasama untuk Gelar Operasi Pasar Murah

Sejak minggu pertama bulan Juni 2022, harga beberapa komoditas hortikultura merangkak naik.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Istimewa/KPw BI NTB
Animo masyarakat yang berberlanja di Operasi Pasar Murah, Islamic Center, Mataram, Jumat (10/6/2022). 

Selain cabai dan telur, komoditas lain yang tersedia dalam OPM ini adalah bawang merah, minyak goreng kemasan, dan minyak goreng curah, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya. 

Dalam menyediakan kebutuhan tersebut, para distributor, UMKM, serta klaster-klaster binaan BI NTB turut dilibatkan.

Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi NTB yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan OPM menyampaikan bahwa kegiatan OPM ini merupakan wujud atau bentuk dari upaya pemerintah untuk melakukan pengendalian terhadap gejolak inflasi di NTB.

Yang akan berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yaitu tumbuhnya ekonomi dibarengi dengan terjaganya angka inflasi. 

Antisipasi terhadap tekanan inflasi in harus terus dilakukan terlebih menjelang perhelatan event international MXGP Samota dan perayaan Hari Raya Idul Adha yang sangat berpotensi untuk mempengaruhi gejolak inflasi. 

Oleh karena itu, Aisten II berharap kegiatan OPM ini dapat dilakukan secara periodik dan tidak hanya diinisiasikan oleh BI dan TPID, tetapi juga dapat diinisiasikan oleh instansi dan OPD lain di NTB. 

“Kita harus menjaga ritme ekonomi di NTB bisa tumbuh dengan baik dan inflasi bisa kita kendalikan dengan sebaik baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” ucap Assisten II.

Penyelenggaraan OPM di hari pertama mendapatkan respon yang positif dari masyarakat yang sangat antusias untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok utamanya komoditas yang mengalami kenaikan harga drastis di pasar. 

Bawang merah, telur ayam, dan cabai rawit menjadi komoditas primadona yang diserbu oleh masyarakat.

Baca juga: Pathul Bahri Serahkan SK Kepada 687 Guru yang Lolos P3K di Lombok Tengah

Dimana sebanyak 45 kg bawang merah, 162 terai telur ayam, dan 37 kg cabai rawit telah terjual habis di hari pertama. 

Sementara itu, ketersediaan kebutuhan pokok pada OPM ini memiliki total sebanyak 1 ton bawang merah, 300 terai telur ayam, dan 700 kilogram cabai rawit untuk tujuh hari pelaksanaan operasi pasar. 

Penyediaan QR Code untuk sistem pembayaran non-tunai juga menjadi hal yang tidak kalah menarik perhatian masyarakat karena selain menggunakan uang rupiah, masyarakat juga bisa membeli kebutuhan pokok dengan menggunakan QRIS. 

Disamping menyediakan makanan dan minuman seharga 1 Rupiah, BI NTB juga telah menyiapkan Tim yang akan membantu masyarakat untuk mengupgrade dan menggunakan QRIS premium full service.

Bertujuan untuk mendapatkan pengalaman belanja dengan cara yang kekinian. 

Secara keseluruhan, penyelenggaraan OPM ini menjadi bukti bahwa pemerintah turut hadir dalam menjaga keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat.

Guna terus mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengendalian inflasi.

(*)

 
 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved