Berita Lombok Barat

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar Gelar Halal Bihalal, Program Penggerak Jadi Sorotan

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 2.500 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru PNS, guru P3K, dan guru kontrak dari 5 kecamatan di Lombok Barat.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Doc. Istimewa/ProKopi Lobar
Peserta halal bihalal yang terdiri dari guru-guru maupun pegiat pendidikan di Lombok Barat. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat menggelar kegiatan “halal bi halal” di Bencingah Agung, Kantor Bupati di Giri Menang Gerung, pada Senin (6/6/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 2.500 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru PNS, guru P3K, dan guru kontrak dari 5 kecamatan di Lombok Barat.

Antara lain Kecamatan Sekotong, Lembar, Gerung, Kuripan, Kediri, dan Labuapi.

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kapal Rute Lombok Pelabuhan Lembar-Ketapang Banyuwangi, Rabu 8 Juni 2022

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kapal Rute Lembar - Padang Bai Tanggal 8 Juni 2022

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Dikbud H Nasrun mengungkapkan, banyak program kegiatan yang diluncurkan kementerian terkait sistem belajar mengajar seperti program sekolah penggerak, guru penggerak dan terkait kurikulum.

“Para kepala sekolah dan guru harus sering mengupdate informasi tentang program dan kegiatan yang dikeluarkan oleh pusat,“ ujar Kadis Nasrun.

Di Lobar sendiri, kata mantan Kepala Sekolah SMA 1 Gerung ini, sudah sekitar 30 sekolah yang menjadi sekolah penggerak; di antaranya 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 18 Sekolah Dasar (SD), dan 7 Pendidikan Usia Dini (PAUD).

“Untuk lulus di sekolah penggerak maupun guru penggerak sangat sulit, program yang dicetuskan oleh kementerian ini tidak main-main apalagi guru penggerak menjadi syarat untuk menjadi kepala sekolah,“ ungkapnya.

Sementara dalam program guru penggerak, guru akan terus didorong untuk terus berinovasi terkait sistem belajar mengajar. 

 “Untuk para guru harus terus mengupdate informasi dan merespons program-program yang dikeluarkan kementerian. Guru yang ada di Lobar harus ikut dengan kegiatan-kegiatan, program-program tersebut, terutama mengikuti program menjadi guru penggerak,“ cetusnya.

Di tempat yang sama, Bupati Lobar H Fauzan Khalid menanggapi apa yang disampaikan Kepala Dinas Dikbud Lobar. 

Ia mengatakan, keinginan untuk menjadi guru pembelajar harus terus ditingkatkan dan guru itu harus mampu berkreativitas.

Kita, kata sambung Bupati Fauzan, sering melihat kesuksesan itu di ujung, bukan melihat bagaimana prosesnya sehingga menjadi berhasil.

“Contoh seperti Presiden Habibi, kita melihat bahwa beliau pintar dan cerdas tapi kita tidak menggali kenapa beliau bisa sehabat begitu,“ tuturnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Komisi IV DPRD Kabupaten Lobar, Ketua Dewan Pendidikan, Ketua MUI, Ketua Baznas, Ketua PGRI Lobar, Kepala BKD-PSDM Lobar, Penceramah Halal Bi Halal dan Keluarga Besar Dikbud Lobar serta kepala sekolah dan guru. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved