5 Daerah Penghasil Biji Kopi Terbaik di Lombok, Sembalun hingga Kumbi
Dalam upaya mendukung UMKM di Pulau Lombok khususnya industri kopi, Sheraton Senggigi Beach Resrot menyelenggarakan From Farm to Table
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Dalam upaya mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pulau Lombok, khususnya yang bergerak di industri kopi, Sheraton Senggigi Beach Resrot menyelenggarakan From Farm to Table pada Jumat kemarin (3/6/2022).
Selain menghadirkan produk-produk lokal dari Lombok Barat, acara ini juga diisi dengan program Sheraton Talk yang membahas tentang berbagai varian kopi unggulan daerah, mulai dari sejarah hingga proses sampainya ke tangan para penikmat.
Sebagai informasi, berikut Tribunlombok.com telah merangkum daftar daerah penghasil biji kopi terbaik di Lombok.
1. Sembalun
Sembalun merupakan dataran tinggi yang berada di kaki Gunung Rinjani.
Akses terdekat ke daerah ini bisa dicapai melalui jalur Aikmel, Lombok Timur.
Baca juga: Curhatan UMKM Kopi di Sembalun, Diminta Naik Kelas Tapi Kurang Dukungan Pemda
Lokasinya yang berada hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut membuat berbagai jenis bebijian di daerah tersebut tumbuh dengan kualitas baik.
Tanah yang subur dan udara yang bersih pun mendukung terhasilnya sayur-sayuran kualitas tinggi.
Tidak terkecuali biji kopi arabika Sembalun.
Popularitasnya tidak hanya dikenal di regional Lombok, tapi sudah terbang hingga ke seluruh penjuru Indonesia.
Tumbuh di atas tanah pegunungan pun membuat biji kopi Sembalun memiliki aroma menyegarkan saat diseduh.
Tak heran di antara biji-biji kopi yang dihasilkan di Lombok, biji kopi Sembalun punya harga yang paling tinggi.
Per kemasan 500 gr saja, biji kopi Sembalun bisa memiliki harga hingga di atas seratus ribuan.
2. Batukliang
Tak hanya terkenal dengan Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah juga memiliki daerah penghasil kopi terbaik di Lombok.
Adalah kecamatan Batukliang, daerah dengan kehidupan ekosistem tumbuhan yang masih alami hingga sekarang.

Didukung oleh keasrian itulah, Batukliang dapat menghasilkan biji kopi yang telah terdistribusi hampir ke semua coffee shop di Lombok, khususnya kota Mataram.
Berbeda dengan Sembalun, kebanyakan kopi yang dihasilkan Batukliang berjenis robusta.
Baca juga: Kualitas Tidak Kalah Saing Tapi Kopi NTB Tidak Masuk Peta Kopi Nasional, Mengapa?
Karena itu, kopi Batukliang paling banyak diseduh dengan metode tubruk.
3. Selelos
Sama seperti Batukliang, desa selanjutnya di Lombok Utara ini juga menghasilkan biji kopi robusta yang tak kalah nikmat.
Yakni Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
Pada tahun 2021 lalu, kopi ini bahkan dikabarkan telah mendistribusi sebanyak 1450 ton ke lima negara.
Kopi di Desa Selelos tumbuh di antara berbagai tumbuh-tumbuhan lain seperti nangka dan vanilla.
Terkadang, beberapa biji kopi di Desa Selelos pun tumbuh dengan menyerap rasa dari tumbuh-tumbuhan di sekitarnya.
Tak heran, para konsumen sering mencicipi kopi robusta Selelos dengan campuran rasa vanilla.
4. Kumbi
Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, kini mulai dikenal dengan penghasil biji kopi terbesar di kabupaten tersebut.
Kawasan ini juga menjadi jalur pendakian baru Gunung Rinjani, sehingga kawasan Dusun Kumbi bisa dikateogirkan sebagai daerah dataran tinggi.
Perkebunan kopi di Dusun Kumbi dikembangkan sejak tahun 2019 di lahan perkebunan seluas 100 hektar.
Hingga tahun 2022, lahan yang digunakan untuk menanam biji kopi terus bertambah, apalagi lokasi geografis yang berada di ketinggian 1000 hingga 1100 di atas permukaan laut sangat mendukung untuk memproduksi biji kopi.
Jika dilihat dari kondisi daerah yang berada di ketinggian, tidak menutup kemungkinan jika Dusun Kumbi pun dapat menghasilkan biji kopi arabika yang bagus seperti Sembalun.
(*)