Berita Lombok Timur
Update Kasus PMK di Lombok Timur: Meluas hingga 21 Kecamatan, 2.800 Sapi Terjangkit
Peta penyebaran PMK di Lombok Timur dimulai dari Kecamatan Aikmel kemudian menyebar ke kecamatan di dekatnya yakni Wanasaba
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di Lombok Timur hingga saat ini belum mereda.
Kepala Bidang Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur drh Hultatang mengatakan, kasus PMK di Lombok Timur bahkan meluas di 21 Kecamatan.
Terdata sebanyak 2.800 kasus sapi positif terjangkit PMK yang terdata hingga saat ini.
Baca juga: PMK Merambah Hewan Ternak di Kota Mataram, 10 Sapi Terjangkit
"Kasus PMK sekarang posisinya sudah 2800 yang positif, adapun Kecamatan dengan kasus tertinggi adalah Pringgabaya sebanyak 600 kasus," ujarnya kepada TribunLombok.com, Selasa (24/5/2022).
Hultatang menyebut peta penyebaran PMK di Lombok Timur dimulai dari Kecamatan Aikmel.
Kemudian menyebar ke kecamatan di dekatnya yakni Wanasaba, kemudian masuk ke Pringgabaya, hingga sampai Sembalun yang saat ini PMK-nya sebesar 118 kasus.
Dengan merambahnya kasus PMK ini ke banyak kecamatan, Hultatang mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya.
"Tim kami sudah disebar di 21 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur untuk melakukan pengobatan dan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hewan-hewan yang masih sehat agar tidak tertular PMK," ujarnya.
Hultatang mengklaim pada pertengahan Juni mendatang akan datang vaksin yang dibeli dari luar.
Baca juga: Wabah PMK di Lombok Tengah Meluas Sampai 9 Kecamatan, 904 Ekor Hewan Ternak Terjangkit
"Berhubung hingga saat ini Indonesia belum ada vaksin untul PMK ini, nanti pemerintah akan adakan vaksinnya pertengahan Juni, kemudian pada pertengahan Agustus akan disebar secara massal," terangnya.
Ia berharap dengan adanya vaksinasi nanti kasus PMK ini akan segera bisa teratasi sehingga roda perputaran perekonomian khususnya di bidang peternakan dan penjualan daging hewan sapi bisa kembali berjalan normal.
"Sekarang kan pasar hewan tutup, ya mudah mudahan dengan adanya vaksin kasus PMK di Lombok Timur segera bisa teratasi" tutupnya.
(*)